Slide Show

Juli 31, 2012

City of Thieves – Kota Para Pencuri


Mengisi Liburan Dengan Membaca Bersama Bukukita.com dan Ufuk Publishing House”


Judul Buku : City of Thieves – Kota Para Pencuri
Penulis : David Benioff
Penerjemah : Meda Satrio
Penyunting : Helena Theresia
Penerbit : Ufuk Publishing House
Cetakan Pertama : Agustus 2010
ISBN : 978-602-8801-32-4


Pelajaran Sejarah adalah salah satu pelajaran yang sebenarnya saya suka, baik saat SMP maupun SMA, terutama tentang sejarah dunia. Mengikuti pelajaran sejarah itu seperti naik mesin waktu lalu pergi ke masa lalu. Jauh di mana peradaban manusia tidak semodern sekarang, dimana kisah yang diceritakan sebagian besar adalah revolusi, perebutan kekuasaan dan perperangan. Sayangnya tak banyak guru yang bisa menceritakan kisah masa lalu ini dengan tepat, selain nama tokoh yang cenderung sulit dihafalkan, kurangnya pembangunan suasana juga menjadi faktor lainnya yang mempersulit penangkapan murid terhadap sejarah. Cara lain untuk menikmati sejarah adalah dengan membaca buku, seperti buku yang satu ini.

Nama anak laki-laki itu adalah Lev atau lengkapnya, Lev Abramovich Beniov. Suatu malam ia dan teman-temannya tertangkap basah oleh pasukan Rusia ketika sedang menjarah mayat seorang tentara Jerman. Teman-temannya lolos, sayangnya tidak demikian dengan Lev, ia tertangkap dan dibawa ke Penjara Kresty. Di sana ia ditempatkan satu sel bersama seorang tentara yang dituduh sebagai desertir (orang yg lari meninggalkan dinas ketentaraan atau membelot kpd musuh) bernama Kolya, lengkapnya Nikolai Alexandrovich Vlasov.

Hukuman mati mereka berdua ternyata ditunda, bahkan akan dibebaskan jika mereka dapat melakukan tugas yang amat penting dari Kolonel Grechko, yaitu mencari satu lusin telur yang akan digunakan dalam membuat keik di pernikahan anak perempuannya. Sebenernya ini bisa dibilang permintaan yang gila saat itu, bayangkan saja di tahun itu Perang yang berlangsung antara Jerman dan Rusia telah membuat banyak warga kelaparan. Jangankan makanan enak, yang layak dimakan saja hampir bisa dibilang tidak ada lagi. 

Lalu ke mana dua orang ini bisa menemukan telur-telur sebagai syarat pembebasan itu? Apalagi Sang Kolonel mengambil kartu ransom mereka sebagai jaminan bahwa mereka akan kembali lagi membawa telur-telur tersebut. Saat itu kartu ransom adalah barang yang sangat penting, tanpa kartu ransum bisa dipastikan kamu akan mati kelaparan terlebih saat itu musim dingin sedang melingkupi Rusia.

Perjalanan mereka kemudian dimulai, berdua mereka mengunjungi Haymarket, pasar gelap tempat berbagai transaksi jual beli dilakukan. Di pasar ini mereka mendapat info bahwa ada seorang petani di dekat Gerbang Narva memelihara ayam-ayam yang menghasilkan telur.

Akankah Lev dan Kolya mendapatkan telur sesuai permintaan Kolonel?


Ah, membaca buku ini benar-benar membawa saya ke pandangan sebuah cerita sejarah yang diceritakan secara berbeda. Biasanya saya mendapati kisah sejarah hanya berisi kesedihan dan kemuraman tokoh utamanya, ditambah suasana duka sebagai latar belakangnya. Benar-benar menghabiskan tenaga saat membacanya, apalagi kalau kalimat-kalimatnya panjang dan berdiksi ‘berat’.

Tapi buku City of Thieves ini berbeda, meski mengusung tema Historical Fiction, kehadiran dua tokoh utama yang unik membuat buku ini lebih ‘hidup’ dan berwarna. 

Lev, sebagai sudut pandang orang pertama yang menceritakan kisah di buku ini memiliki karakter yang cenderung lembut untuk laki-laki. Mungkin karena usianya juga masih belasan tahun, ia memang memiliki semangat tinggi untuk membela Negara, tetapi terkadang ketika ia berhadapan langsung dengan peperangan atau pembunuhan, tak banyak yang bisa ia lakukan selain bersembunyi dan ketakutan.
Singkat kata, ia memang bukan jagoan.
Tapi Lev adalah sosok yang setia kawan, terlihat saat mereka menghadapi sepasang suami istri kanibal, Lev tidak mau meninggalkan Kolya sendirian meski sebenarnya Lev bisa melarikan diri dengan mudah. 

Sedangkan Kolya bisa dibilang kebalikannya Lev, ia tipe pemberani, cuek, seenaknya sendiri dan tipe penyerang. Ia tidak segan-segan melontarkan kalimat-kalimat sarkatis bahkan terkadang terkesan menghina, meski sebenarnya ia hanya bercanda. Kolya adalah seorang pencinta sastra, ia terbiasa mengutip syair-syair para pujangga atau sekadar membicarakan tokoh dari buku yang pernah ia baca.

Perbedaan keduanya ini yang membuat saya tertawa, sedih atau terkadang merasa sesak karena lega ataupun duka saat mereka bersama-sama. Percakapan yang unik, saling menyidir bahkan terkadang hampir berantem beneran, berulangkali menyelamatkan saya dari kebosanan yang mungkin muncul  karena detail. Ya, detail lokasi dan peristiwa yang ada di buku ini memang cukup ‘berlimpah’, tapi detail malah membuat saya mampu membayangkan dengan jelas kejadian saat itu. Lalu ide cerita yang keren. Sungguh, kalau saja ide mencari telur bisa dibilang biasa, tapi penulis mampu memilih latar waktu dan peristiwa yang membuat pencarian telur ini menjadi istimewa.

Konflik-konflik selingan juga memiliki kekuatannya sendiri, seperti ketika mereka bertemu wanita-wanita cantik di sebuah rumah di tengah hutan, atau ketika menyelinap di antara tawanan tentara Jerman. Kisah persahabatn yang unik antara Lev dan Kolya membuat saya menitikkan air mata di akhir cerita. Entah karena bahagia atau sedih, yang pasti saya tahu saya lega karena demikianlah akhirnya.

 Satu kutipan yang saya suka
"Ada suatu bagian dalam diri kita, tempat rasa lapar, keletihan, dan waktu sepenuhnya tak lagi berjalan dan penderitaan tubuh tampaknya bukan lagi milik kita sepenuhnya."-Hal. 450
Penasaran?
Silakan membaca buku ini lalu bertualanglah di Rusia demi dua belas telur untuk pesta pernikahan. :)

Fakta terkait sejarah di buku ini.

Leningrad, daerah tempat tinggal Lev benar-benar merupakan lokasi terjadinya peperangan antara Rusia dan Jerman, terutama pada saat perang dunia kedua meletus. Pada tahun 1991, daerah ini diubah namanya menjadi St. Petersburg, daerah yang mungkin lebih kita kenal sekarang. Pengepungan Jerman terhadap Leningrad terjadi selama 871 hari, yaitu antara 8 September 1941 – 27 January 1944 dengan Jerman yang akhirnya bisa dipukul mundur.



Juli 30, 2012

The Journeys 2 – Cerita dari Tanah Air Beta



Judul Buku : The Journeys 2 – Cerita dari Tanah Air Beta
Penulis : Alanda Kariza, Fajar Nugros, dkk
Editor : Resita Wahyu Febriatri
Penerbit : Gagas Media
Cetakan Pertama : 2012
ISBN : 978-780-550-6
Tebal : 256 halaman, paperback



Indonesia adalah negara yang luar biasa besar, bayangkan saja, dengan lebih dari 17 ribu pulaunya (yang semoga sampai sekarang bener-bener masih ada segitu) tak heran jika banyak objek wisata yang luput dari ekspose dunia luar. Pantai, pegunungan, hutan, dan ada begitu banyak kota di Indonesia dengan keistimewaannya masing-masing membuat kita sebenarnya memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dibandingkan negara kepulauan lain. Jadi benar bisa ditebak bahwa trend buku perjalanan akan selalu ada dan beredar di Indonesia, seperti salah satunya buku The Journeys 2 ini yang ditulis oleh 12 orang dengan perjalanannya ke berbagai daerah di Indonesia.

Cerita favorit saya dari Windy Ariestanty yang niatnya akan berlibur bersama 5 orang teman-teman kuliahnya di Pulau Sempu, tak jauh dari Kota Malang. Pulau Sempu adalah pulau yang masih eksotik, masih sepi dan pantainya sungguh cantik. Setidaknya itu dan semangat lima temannya yang membuat Windy bertahan mengiyakan ajakan berlibur tersebut meski sebenarnya ia punya pengalaman buruk dengan Pantai. Nah, di Pulau Sempu mereka harus bertahan hidup sampai kapal yang akan menjemput mereka datang esok sore, masalahnya adalah stok bahan makanan dan air minum malah ketinggalan di dermaga pemberangkatan. Hihi, jadi bisa kebayang donk, enam orang mahasiswa yang niatnya liburan malah harus survival di tengah pantai terpencil.

Untuk kisah-kisah lainnya, masih ada cerita Trinzi yang travelling ke Lombok bersama Mamanya, berdua saja (ini seru banget deh pasti. Jadi punya ide buat kapan-kapan nyoba travelling berdua dengan anak saya.XD). Ada kisah Jflow di Maluku dengan orang-orangnya yang super easy going. Ve Handojo yang berburu batik ke Trusmin, Cirebon dan masih banyak lagi.

Nah, lalu apa yang membuat saya memberikan nilai dua bintang doank untuk buku ini?

  1. Ceritanya kurang... renyah. Bahkan cenderung ada kisah yang membosankan seperti di Boven Digoel, atau cerita di Salatiga yang nggak yakin sebenernya mau nyeritain apanya Salatiga.
  2. Pengulangan kota. Indonesia kan memiliki banyak sekali kota, lalu kenapa ada dua kali cerita tentang Bali dan dua kali cerita tentang Lombok? Kenapa nggak cari cerita di Kota Lain, suatu tempat di Kalimantan atau Sumatera misalnya?
  3. Kalaupun terpaksa dilakukan pengulangan, ada baiknya (menurut saya) kalau cerita Lombok, Saya dan Mama diletakkan lebih awal daripada kisah Alanda Kariza yang juga membahas tentang Lombok. Apa hal? Karena dijelaskan bahwa saat Trinzi dan Mamanya mendarat di Bandara Selaparang, Lombok dan Bandara Praya masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan di cerita Alanda menjelaskan bahwa ia mendarat di Bandara Praya yang sudah mulai beroperasi dan Bandara Selaparang sudah tidak lagi. Yah, ini hanya masalah pendapat saja sih sebenarnya.
  4. Cover buku ini kurang ngejreng dan typonya masih bertebaran. Butuh proofreader baru kah? *nyengir kalem. Oh tapi saya suka layout dan foto berwarna yang bertebaran di dalam buku.
  5. Ada baiknya kalau The Journeys bukan hanya menceritakan perjalanan, tapi juga keistimewaan tempat itu sendiri. Bukan hanya cerita yang berlatar kota itu tapi sebenarnya membahas hal-hal lain yang ngga penting.
  6. Satu cerita milik Travel Junkie Indonesia yang secara pribadi saya rasa nggak tepat masuk ke buku ini. Halloooo.. Ini kan buku yang nggak masang aturan baku umur, temanya juga tentang Indonesia. Jadi ngapain cerita tentang hal-hal naturist segala? Meski mereka ada di Negara kita, tapi kan ada banyak hal yang lebih bisa dieksplore tentang kekayaan budaya Indonesia daripada mbahas begituan? Mbak Editor, bagai mana ini kok bisa lolos?
  7. Oh ada lagi, Filosofi Koper ini mengingatkan saya akan filosofi serupa yang saya temui di buku Windy –Live Traveler. Kok sama ya? Ah, mungkin karena memang koper mengingatkan kita semua tentang proses pemilihan.. *barangkali..

Jadi ya.. begitulah.. saya lebih suka cerita di buku pertama daripada buku kedua ini. Sebagai pembaca, tentunya saya berharap kalaupun ada seri ketiganya, saya akan lebih puas membaca kisah-kisahnya. :)
Juli 29, 2012

Senja di Chao Phraya




Judul Buku : Senja di Chao Phraya
Penulis : Endah Raharjo
Pemerhati Aksara : F. Winiarrum & Denieka
Penerbit : LeutikaPrio
Cetakan Pertama : 2012
Tebal : 326 halaman, paperback
ISBN : 978-602-225-432-4






Akhirnya saya mengkhatamkan buku ini. Sejak awal buku ini muncul di Goodreads, saya sudah tertarik dengan judulnya. Well, juga covernya, yang mengundang rasa penasaran tentang Senja di Chao Phraya.

Larasati adalah seorang wanita berusia 44 tahun yang memiliki pekerjaan sebagai seorang antropolog. Ia janda beranak dua, Mega dan Angka yang sudah remaja. Pekerjaan Laras sebagai Antropolog sering mengharuskan dia pergi ke luar negeri, kali ini ia mendapatkan kontrak kerja dengan sebuah lembaga penelitian di Bangkok selama hampir setahun dari 2008-2009. 

Sungai Chao Phraya gambar dari photos.igougo.com

Suatu hari ia bertemu dengan Osken O’Shea, seorang sosiolog berumur 50-an keturunan Kazakhstan dan Irlandia. Pertemuan mereka berawal di restoran, sampai secara tidak sengaja bertemu lagi di boat yang akan melintasi Sungai Chao Phraya. Semenjak itu mereka sering bertemu bersama dan dari obrolan-obrolan ringan mereka, mulai terpercik benih-benih cinta. Pernah sekali Laras mencoba mengelak dari perasaan itu tepat ketika mereka akan pergi kencan, tapi ternyata sia-sia, sekuat apapun Laras mencoba menghindar, takdir mempertemukan mereka kembali. Dan rasa cinta itu makin kuat.

Pun setelah Laras kembali ke Jogja, rumah tempatnya berteduh dan tempat dua mata hatinya berada, rasa rindu sering mengentak dada Laras untuk kembali menemui Osken. Tapi pelan-pelan Laras sadar masa depan cintanya dengan Osken terancam berjalan tidak mudah. Apa kata orang tua kalau ia akan menikahi seorang bule? Perbedaan ras, perbedaan adat, perbedaan budaya, terutama lagi perbedaan agama yang jelas jelas ada. Serta kebiasaan yang berbeda, anak-anaknya yang telah 5 tahun ini terbiasa hidup bersandar hanya dengan Laras seorang, maukah mereka membuka kesempatan bagi Osken untuk masuk ke keluarga mereka?

Mampukah Laras mempertahankan cintanya? Atau ia harus memilih Osken atau orang-orang terkasihnya?

Rasanya ada yang kurang saat saya menutup lembar terakhir buku ini. Kenapa? Pada dasarnya ide cerita di buku ini bisa kita temukan di banyak novel romance (atau bahkan di kehidupan nyata itu sendiri) seorang wanita Indonesia jatuh cinta dengan lelaki bule. Yang membedakan adalah bagaimana Penulis menceritakan kisah ini dengan kerumitan hidup si Laras. Ia Janda beranak dua.

“Menjadi janda juga serba saah. Bila memilih sendiri, para istri akan mencurigainya sementara para suami sembunyi-sembunyi mengganggunya. Bila memutuskan berpacaran, orang-orang akan menuduhnya gatal. Bila berniat menikah lagi, tak sedikit yang menudingnya tega menelantarkan anak-anaknya dan melupakan suaminya. Suami yang telah tahunan terkubur di perut bumi dan tak mungkin bangkit lagi.”-Hal.199

Miris ya? Mereka itu kan juga manusia, butuh kebutuhan batin maupun fisik seperti halnya yang masih memiliki pasangan. Mereka butuh tempat bercerita, berkeluh kesah, bersandar, menangis dan banyak hal lainnya yang tidak bisa sembarangan dipinta kepada orang lain.

Secara garis besar, saya suka ide buku ini hanya saja alurnya.. cukup.. lambat, dan sedikit memusingkan karena maju mundur maju mundur, tapi dalam kapasitas mengenang. Saya baru menemukan ketegangan ketika masuk di Bab Merapi mulai meletus, akhir tahun 2011. Bab 32 dari total 55 bab. Osken yang memutuskan berkunjung ke Jogja mulai mengenal orang tua dan anak anak Laras, dan sedikit demi sedikit pertentangan mulai terjadi. Nah sebelum bab itu, rasanya percintaan mereka biasa-biasa aja. Iya sih, memang ada kekhawatiran Laras yang sudah sejak jauh hari dimunculkan, tapi tetep gregetnya kurang. :D

Lalu konflik kemanusiaan yang bertebaran di buku ini. Tak hanya di Bangkok, yang manjadi sebagian besar latar cerita, tapi di Jogja saat terjadi erupsi Merapi juga dikisahkan sedikit tentang korban-korban benacana alam ini. Lalu Osken yang juga sering mengurusi misi kemanusiaan membuka pengetahuan saya akan negara-negara dunia ketiga lainnya yang kondisi rakyatnya masih memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.

Untuk tokoh yang saya suka dari cerita ini? Saya suka Osken daripada Laras. Hihi, mungkin karena Laras lebih sering galau ya daripada Osken (ya iyakali, Laras kan cewek, lebih sensitif. :D). Osken adalah tipe lelaki yang pantang menyerah, ketika ia sayang dengan seorang wanita ia benar-benar memberikan semuanya untuk wanita itu (dalam hal ini Laras, tentu saja), waktu, perhatian, kasih sayang, anything. Osken juga tipe lelaki langka (saya harus mengakui ini saudara-saudara), Ia tipe lelaki yang sangat menghormati wanita, semua wanita. Suatu sikap yang saya rasa makin sulit kita temukan saat ini, karena banyak laki-laki yang tidak menghargai wanita sebagai manusia.

Singkat kata, semua yang ada di buku ini cukup untuk membuat saya memberikan tiga bintang bagi buku ini. :)

Satu quote yang saya suka di buku ini. 
Ini hidupku, aku punya hak untuk bahagia dengan caraku.

Sedikit tentang Penulis :

Latar belakang Endah Raharjo adalah arsitek dan pernah belajar mengenai Urban Studies and Planning. Studinya diselesaikan pada tahun 1987. Tapi selama ini ia tidak pernah serius berkarya sebagai artistek. Semua proyek yang ia kerjakan sejak tahun 1988, berhubungan dengan kepenulisan.

Atau Anda juga bisa menikmati tulisan tulisan Endah lainnya di http://endahraharjo.blogspot.com/

Silakan berkunjung :)
Juli 27, 2012

Friday Recommendation #3



 Syarat buat ikutan :

1. Pilih jenis rekomendasi buku. Ada dua jenis rekomendasi, yang pertama dan sifatnya mutlak adalah Rekomendasi Buku untuk Diterjemahkan . Jika tidak ada buku yang direkomendasikan untuk diterjemahkan, maka bisa memilih pilihan kedua, Rekomendasi Buku Pilihan. Disini rekomendasikan buku yang paling kamu suka baca dalam minggu ini.

2. Pilih hanya 1 (satu) buku untuk direkomendasikan. Tidak boleh lebih.

3. Beri sinopsis, genre buku dan alasan kenapa kamu merekomendasikan buku itu.

4. Blogger yang sudah membuat memenya, jangan lupa menaruh link ke blog di daftar linky di bagian paling bawah post ini (di Ren's Little Corner), sehingga pembaca bisa blog walking.

Hari Jumat ini saya hampir saja lupa sama meme yang satu ini. >_< *pikun

Buku yang saya rekomendasikan untuk diterjemahkan hari ini bergenre teenlit. 

 


Yaaa... biar sudah emak-emak, tapi boleh donk sesekali genre bacaannya macam anak muda begini. Kan saya masih muda :D

Kenapa saya merekomendasikan buku ini buat diterjemahin? 
Ya.. karena buku ini bahasanya ringan, udah gitu isinya juga khas anak muda jaman sekarang (emm.. mungkin dari jaman dulu juga sih) yang senengnya hura hura.. easy going pake banget. XD

Daaan.. semoga mereka menemukan hikmah setelah membaca buku ini. (eh ciyeeh, bahasa guee..)

Sinopsisnya yaa.. 

If given the opportunity, what sixteen-year-old wouldn't jump at the chance to move in with a friend and live parent-free? Although maybe "opportunity" isn't the right word, since April had to tell her dad a tiny little untruth to make it happen (see #1: "Lied to Our Parents"). But she and her housemate Vi are totally responsible and able to take care of themselves. How they ended up "Skipping School" (#3), "Throwing a Crazy Party" (#8), "Buying a Hot Tub" (#4), and, um, "Harboring a Fugitive" (#7) at all is kind of a mystery to them.
In this hilarious and bittersweet tale, Sarah Mlynowski mines the heart and mind of a girl on her own for the first time. To get through the year, April will have to juggle a love triangle, learn to do her own laundry, and accept that her carefully constructed world just might be falling apart . . . one thing-she-shouldn't-have-done at a time.

 Buat reviewnya, sedikit saya pernah bahas di sini :)

Jadi, ini buku rekomendasi saya minggu ini. Kalau punyamu apa? :D
Juli 26, 2012

Character Thursday 19

Apa sih Character Thursday itu?

Ini posting blog yang secara khusus membahas salah satu tokoh yang kita anggap unik, berkesan (positif atau negatif) dari buku yang sedang atau pernah kita baca tiap minggunya.





Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…


Kemarin saya baru selesai membaca Mockingjay. Ya, serial terakhir dari Trilogi Hunger Games yang beberapa saat lalu marak banget dibicarakan.

 

Tokoh yang saya ambil untuk CT hari ini adalah Katniss Everdeen.
Sang tokoh Utama. Survivor. Pemenang.







Siapa Katniss?

Dia adalah tokoh utama yang membenci kekuasaan Capitol atas perbudakan terhadap Distrik-Distriknya. Katniss memenangkan Hunger Games sehingga ia menjadi pemenang yang dielu-elukan di seluruh Distrik. Katniss juga kelak dianggap sebagai Mockingjay, simbol dari pemberontakan.


Awalnya, tokoh Katniss ini benar benar membius saya di buku satu sampai dua. Ketegaran dan kekuatan serta kemampuannya saat pertarungan Hunger Games atau Quarter Quell sangat mengesankan. Katniss adalah anak perempuan yang sangat mencintai keluarganya, dia bahkan rela menukarkan peran menggantikan adiknya yang sebenarnya terpilih untuk ikut Hunger Games ke 74.

Katniss mampu bersikap kejam dan berbelas kasihan sekaligus. She is special.

Tadinya sih begitu yang saya pikirkan.

Sampai saya membaca Mockingjay. Setelah membaca seri ketiga itu, ada perubahan besar dalam diri Katniss. Dia berubah menjadi gadis yang.. tidak tangguh. Pembangunan karakter yang apik di buku satu dan dua tiba tiba saya rasakan hancur di buku ketiga ini.

She is not special.

Anymore.

Udah gitu kisah cintanya yang young adult banget. cinta segitiga gitu, antara iya iya kucing dengan nggak nggak tapi ngangguk.

Begitulah sedikit cerita saya tentang Si Katniss ini.

Maap kalo kalo fansnya pada ngga suka curhat saya :p
Juli 25, 2012

Wishful Wednesday #20

Saya tipe cewek yang suka banget bertualang. (Ehm, petualangan dalam arti sebenarnya ya, bukan berarti saya petualang cinta). Saya pernah berkemah di puncak gunung,  pinggir pantai, pinggir hutan (duh jadi kangen masa-masa itu) XD

Tapi saya belum pernah ke luar negeri. Yaaa, poor me. T_T
Karena itu saya senang sekali kalau ada berita tentang travelling di luar negeri, seperti di National Geographic Adventure atau di BBC.
Kali ini yang masuk ke daftarWishlist saya adalah satu buku Karya Agustinus Wibowo yang berkelana di Afghanistan.

Saya punya buku seri keduanya (Garis Batas) di mana Agustinus melakukan perjalanan ke negara-negara -Stan. Tapi di sana ia tidak membahas Afghanistan, karena bercerita tentang satu negara itu membutuhkan satu buku super tebal.



Selimut Debu - Agustinus Wibowo (BukaBuku.com)

 Pada setiap langkah di negeri ini, debu menyeruak ke rongga mulut, kerongkongan, lubang hidung, kelopak mata. Bulir-bulir debu yang hampa tanpa makna, tetapi menjadi saksi pertumpahan darah bangsa-bangsa, selama ribuan tahun.

Aura petualangan berembus, dari gurun gersang, gunung salju, padang hijau, lembah kelam, langit biru, danau ajaib, hingga ke sungai yang menggelegak hebat. Semangat terpancar dari tatap mata lelaki berjenggot lebat dalam balutan serban, derap kaki kuda yang mengentak, gemercik teh, tawa riang para bocah, impian para pengungsi, peninggalan peradaban, hingga letupan bedil Kalashnikov.

Agustinus Wibowo menapaki berbagai penjuru negeri perang ini sendirian, untuk menyibak misteri prosesi kehidupan di tanah magis yang berabad-abad ditelantarkan, dijajah, dan dilupakan. Menyibak cadar negeri cantik nan memikat, Afghanistan.
Pengen punyaaaa... karena itu saya ikutkan Wishful Wednesday saya ini di eventnya perpus kecil yang sedang mengadakan  Giveaway!!

Mau ikutan? Bisa lihat ketentuannya di sini :D



Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Juli 22, 2012

A Long Long Sleep


Judul Buku : A Long Long Sleep
Penulis : Anna Sheehan
Penerjemah : Barokah Ruziati
Penyunting : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama : Juni 2012
Tebal : 400 halaman, paperback
ISBN : 978-979-024-499-3

Rasanya pasti menyenangkan kalau kita bisa tidur lamaa tak terganggu lalu bangun-bangun semua permasalahan yang kita hadapi telah lenyap. Betulkan? Ya, tadinya saya juga pernah punya keinginan seperti itu, tapi setelah membaca kisah Rose di buku ini, saya perlu memikirkan keinginan itu lagi. Yeaah, seperti pepatah bilang ”Be careful what you wish for”

Rosalinda Samantha Fitzroy bangun dari tidur panjangnya di tabung stase di lantai bawah tanah apartemen tempat tinggalnya. Ia dibangunkan oleh Bren, seorang putera keturunan CEO perusahaan UniCorp, perusahaan paling berpengaruh di dunia, bahkan juga di antarplanet. Begitu Bren tahu bahwa gadis yang dibangunkannya itu adalah Roalinda Fitzroy, Bren panik dan segera memanggil bantuan. Wajar saja jika Bren panic, sebab Rose ternyata telah tidur selama 62 tahun. Orangtua gadis itu dikabarkan telah meninggal saat Zaman Gelap melanda bumi. Zaman ketika berbagai penyakit serta mutasi genetik berpengaruh besar terhadap kematian manusia. Zaman yang kemungkinan besar juga bertanggung jawab terhadap hilangnya, Xavier, sahabat dan kekasihnya sebelum Rose masuk tabung stase.

Rose yang dihadapkan pada masa yang puluhan tahun ke depan dan berkembang sangat terpukul dan shock. Meski orang tuanya dulu adalah pemilik dan pendiri UniCorp, yang berarti kelak Rose lah yang akan meneruskan tampuk kepemimpinan itu, tapi ia masih belum dapat menerima kenyataan di sekelilingnya dengan baik. Ditemani Bren, Rose berusaha keras agar dapat dterima oleh semua orang, termasuk orang tua angkatnya yang baru, Guillory ~ presiden Unicorp sekarang ~ , orang tua Bren, juga reporter-reporter media massa yang selalu ingin tahu akrivitas ‘Sang Putri Tidur yang telah bangun’ itu. 

Yang lebih parah adalah adaptasinya dengan lingkungan sekolah. Teman-temannya selalu canggung jika duduk di dekat Rose, meskipun ada Bren yang selalu mengajaknya berbicara, lalu para guru yang diberikan perintah oleh Guillory untuk ‘memaklumi’ keadaan Rose menjadikan Rose semakin tak enak hati. Tapi di antara mereka semua, ada Otto, makhluk alien dari proyek Europe ~ dengan modifikasi DNA~ berkulit biru dan bisa membaca pikiran, yang sedikit menjauhi bahkan terkesan takut jika ada Rose.

Seakan semuanya tidak cukup buruk, ada makhluk lain yang mencoba ‘memusnahkan’ Rose. Mampukah Rose bertahan menghadapi perubahan masa di sekitarnya? Dan menemukan fakta yang cukup menyakitkan tentang dirinya, tentang hidupnya, dan tentang orang-orang yang dulu ia sayangi?

Membaca buku ini pada awalnya membuat saya cukup sering mengerutkan kening. Selain bahasa asing semacam ~stase, kondisi stasis, perusahaan antarplanet~ , terjemahan di awal cerita agak sedikit.. kaku. Mungkin karena di cerita, saat itu mereka lebih suka menggunakan bahasa slang seperti ~ selangit, Coit, Kau sadari semua, itu hangus, dan beberapa kata lain yang cukup ‘slang’~

Tapi begitu sampai di pertengahan cerita, saya hampir tidak bisa melepaskan buku ini untuk berhenti dibaca. Awalnya saya kira ini hanya kisah putrid tidur yang ada di era dystopia, masa depan yang lebih modern, Dengan kisah cinta yang sama dan akhir cerita yang bahagia. Yeah, kalau cerita datar itu yang kamu harapkan ada di buku ini, kamu salah besar.

Alur ceritanya lambat, terkadang maju mundur, tapi kalau kamu bertahan membaca sampai separuh buku, kamu akan mendapat kejutan. Tentu saja seperti khas cerita young adult, ada kisah cinta remaja di dalamnya. Terutama kisah cinta antara Rose dan Xavier, kekasihnya di masa lalu. Ide ceritanya memang terkesan sederhana di awal, tapi penulis mampu dengan baik membangun konflik meski baru di pertengahan cerita konflik itu dimulai. Konflik yang membuat saya penasaran dan gemas sama kepolosan Rose, sikap dia yang selalu meminta maaf, yang selalu ingin terlihat baik di mata semua orang.

”Aku melakukan apa yang mereka minta dariku. Hanya itu yang terpikir untuk kulakukan.”-Hal.35

Bagaimana?

Anda penasaran dengan kisah ’Putri Tidur’ ala Ana Sheehan ini?
Silakan baca dan nikmati saja perjalanannya.. :)

-Tambahan-

Hai, kemarin aku berkunjung ke website penulisnya di sini


terus nyoba komentar di sana dan ternyata di mbalas lewat email :D *Seneng banget hihi
 So, here is the message :

Hi Anna, my name is Alvina. I am a book blogger, book reviewer and i live in Indonesia. Today i just finished read your book, a Long Long Sleep.
at the first time, i was not so much interested, the sleeping beauty idea i think so simple.
But i got to much surprise, especially in the end of book.  :)
Are you gonna write the next stories? Probably about Rose's sister or Brother?
I'll love to wait your next story, of course.

Sincerely,
@alvina13
Dan ini jawabannya :D

Hello, Alvina.
A sequel is in the works, but it will be some years coming, and I don't know if it will sell in Indonesia yet.
Yes, the story did get much more complex. I've heard many times that the book starts slow, but interesting things often do.
Thank you for letting me know what you thought!
Anna.

:D
Juli 21, 2012

Tell Me Your Wish (3)


Mau hadiah buku gratis?

Saya sedang mencoba peruntungan lagi nih, siapa tahu berhasil menang. Kali ini di blog Reading in The Morning

Kalau kalian berminat, silakan berkunjung di sana dan ikutan juga. Giveaway ini cuma sampai 31 Juli doank, jadi buruan ikutan :))
Juli 20, 2012

Trimester Giveaway #3 + Birthday Giveaway

Sampai juga di Trimester Giveaway plus Birthday Giveaway, jadi hadiahnya ada dua :D

Giveaway ini berlangsung dari 20 Juli 2012 sampai dengan 20 Agustus 2012.
Buat yang mau ikutan, ada dua buku untuk dua orang pemenang yang akan saya pilih secara acak menggunakan rafflecopter.

Pemenang pertama akan mendapatkan satu buah buku berjudul :


Sinopsis singkat dari Goodreads :

Cotton Malone mengundurkan diri dari dunia penuh risiko agen lapangan elit Departemen Luar Negeri Amerika dan membuka toko buku-buku langka. Namun kehidupannya yang tenang terguncang ketika ia menerima email tanpa identitas pengirim yang mengancam akan membunuh putranya. Mantan istrinya yang ketakutan memberitahu bahwa ancaman itu nyata: Putranya yang beranjak remaja telah diculik. Ketika toko buku Malone di Kopenhagen dibakar hingga rata dengan tanah, jelas bahwa mereka yang bertanggung jawab terhadap kejadian itu tidak akan berhenti hingga mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan: Perpustakaan Alexandria yang hilang.

Berbagai pendapat––sejarah, filsafat, literatur, sains, dan agama––memberikan data yang sama bahwa Perpustakaan Alexandria pernah ada di dunia. Tapi 1.500 tahun yang lalu, perpustakaan itu musnah menjadi kabut misteri dan legenda––sejak saat itu, keluasan ilmu dan pengetahuan yang bisa diperoleh dari perpustakaan tersebut diperebutkan oleh para ilmuwan, pemburu harta karun, dan mereka yang percaya rahasia tersembunyi perpustakaan itu memegang kunci menuju kekuasaan terbesar.

Kini kartel pengusaha kaya kelas internasional, yang berkomplot untuk mengubah alur sejarah, sangat ingin menerobos kesucian perpustakaan––dan hanya Malone yang memiliki informasi yang mereka kejar. Sebuah dokumen tua yang sangat penting, yang berpotensi tidak hanya dapat mengubah takdir di Timur Tengah, tapi juga dapat mengguncangkan pondasi dasar tiga agama terbesar di dunia.

Lalu pemenang kedua akan mendapatkan satu buku berjudul



 Yang reviewnya bisa di tengok di sini :)


Silakan isi Rafflecopter di bawah ini yaa..

Semoga menaang :)




a Rafflecopter giveaway

Friday's Recommendation #2

Ini jumat saya yang kedua buat ikutan blog meme yang diadakan oleh Ren's Little Corner .


yaitu Friday Recommendation

 Syarat buat ikutan :

1. Pilih jenis rekomendasi buku. Ada dua jenis rekomendasi, yang pertama dan sifatnya mutlak adalah Rekomendasi Buku untuk Diterjemahkan . Jika tidak ada buku yang direkomendasikan untuk diterjemahkan, maka bisa memilih pilihan kedua, Rekomendasi Buku Pilihan. Disini rekomendasikan buku yang paling kamu suka baca dalam minggu ini.

2. Pilih hanya 1 (satu) buku untuk direkomendasikan. Tidak boleh lebih.

3. Beri sinopsis, genre buku dan alasan kenapa kamu merekomendasikan buku itu.

4. Blogger yang sudah membuat memenya, jangan lupa menaruh link ke blog di daftar linky di bagian paling bawah post ini (di Ren's Little Corner), sehingga pembaca bisa blog walking.

 Hari ini saya mau merekomendasikan salah satu buku tentang pemburu vampire. (Yeah, vampire lagi.. tapi yang ini nggak semellow Twilight. I hope. *soalnya belum baca juga)


Pertama kali saya menemukan judul buku ini sebenarnya saat ikutan Blog meme-nya Perpus Kecil di Wishful Wednesday. Nah, beruntung selang beberapa minggu kemudian, ternyata filmnya malah diputar dibioskop. Banyak yang bilang kalau filmnya seru, sih, tapi seperti biasa -saya lebih suka baca buku daripada nonton film- saya berharap ada penerbit yang mau menerjemahkan dan menerbitkan buku ini di Indonesia.


Sinopsisnya :
Indiana, 1818. Moonlight falls through the dense woods that surround a one-room cabin, where a nine-year-old Abraham Lincoln kneels at his suffering mother's bedside. She's been stricken with something the old-timers call "Milk Sickness."

"My baby boy..." she whispers before dying.

Only later will the grieving Abe learn that his mother's fatal affliction was actually the work of a vampire.

When the truth becomes known to young Lincoln, he writes in his journal, "henceforth my life shall be one of rigorous study and devotion. I shall become a master of mind and body. And this mastery shall have but one purpose..." Gifted with his legendary height, strength, and skill with an ax, Abe sets out on a path of vengeance that will lead him all the way to the White House.

While Abraham Lincoln is widely lauded for saving a Union and freeing millions of slaves, his valiant fight against the forces of the undead has remained in the shadows for hundreds of years. That is, until Seth Grahame-Smith stumbled upon The Secret Journal of Abraham Lincoln, and became the first living person to lay eyes on it in more than 140 years.

Using the journal as his guide and writing in the grand biographical style of Doris Kearns Goodwin and David McCullough, Seth has reconstructed the true life story of our greatest president for the first time-all while revealing the hidden history behind the Civil War and uncovering the role vampires played in the birth, growth, and near-death of our nation.

Yeah, ini buku rekomendasi saya kali ini. Punyamu apa?

Juli 19, 2012

Character Thursday 18


Sudah hari kamis lagi, ini saatnya saya posting tentang salah satu tokoh yang bukunya saya baca minggu ini. 

Buku yang saya baca kali ini masih sama dengan minggu kemarin (yeah.. butuh waktu agak lama untuk membacanya)



Nama tokohnya : Lev atau lengkapnya :  Lyova Beniov.
Dia adalah tokoh utama dalam buku ini, dari sudut pandangnyalah semua kisah di buku ini yang terjadi di Rusia saat itu diceritakan.


Kenapa saya milih tokoh Lev sebagai CW saya kali ini?
Jadi begini..

Lev adalah seorang protagonis, dia kehilangan Ayahnya saat perang berlangsung. Ibu dan adiknya mengungsi tetapi Lev memilih tetap berada di kota Pieter, Saint Petersburg.

Ia bersama Kolya (CW saya sebelumnya) adalah dua orang yang harus menemukan telur agar nyawa mereka terselamatkan. Nah, kalau si Kolya adalah seorang yang bersemangat dan hampir selalu ceria, si Lev ini kebalikannya. 


Dia tipe lelaki yang kadang gampang menyerah dan putus asa, tapi herannya si Penulis bisa banget mencocokkan keduanya menjadi sepasang manusia yang berjalan bersama-sama dalam keegoisan dan hal-hal konyol yang mereka lakukan. Seperti perdebatan yang selalu muncul, sinis dan sarkasme yang ngga abis-abis..


Si Lev ini meski kelihatannya cuek, tapi diam-diam dia perhatian terhadap orang lain.

"Aku duduk di pinggiran jendela, mengawasinya dan berusaha memastikan dia tidak tahu aku sedang mengawasinya."~ Hal. 283
Begitulah, lebih jelasnya tentang review buku ini tunggu di akhir bulan ya, saat posting bareng BBI buat Hisfic :D







Seperti biasa, kalau mau ikutan, ini syaratnya :

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…
Juli 18, 2012

Wishlist Wednesday #19

Segala yang berhubungan dengan dunia astronomi dan semesta selalu membuat saya penasaran. Mungkin kesalahan saya adalah tidak mengambil jurusan Astronomi waktu kuliah dulu, tapi tak apalah, katanya kalau mau jadi astronot justru jangan ambil jurusan Astronomi.

Ya. sejak kecil saya memang bercita-cita jadi astronot.
Membayangkan berada di ruang hampa udara dengan berjuta bintang dan galaksi yang bisa kita tatap, pasti hal yang menakjubkan.

Karena itu saya memilih sebuah buku (yang dulu pernah dibaca Mbak Astrid dan terkompori ripiunya dia) yang ada judul 'Universe'nya. Covernya juga kereen banget menurut saya :D




Sinopsisnya :
Seventeen-year-old Amy joins her parents as frozen cargo aboard the vast spaceship Godspeed and expects to awaken on a new planet, three hundred years in the future. Never could she have known that her frozen slumber would come to an end fifty years too soon and that she would be thrust into the brave new world of a spaceship that lives by its own rules.

Amy quickly realizes that her awakening was no mere computer malfunction. Someone-one of the few thousand inhabitants of the spaceship-tried to kill her. And if Amy doesn't do something soon, her parents will be next.

Now Amy must race to unlock Godspeed's hidden secrets. But out of her list of murder suspects, there's only one who matters: Elder, the future leader of the ship and the love she could never have seen coming

 Aaaa.. pingin banget punya dan baca!!


Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Fifty Shades of Grey (Fifty Shades #1)




Dari: Mr. Perfect
Subject: Siapa saya?
Tanggal: July 13 2012 14:52
Kepada: @alvina13

Kenalkan nama asli saya Christian Grey, tapi panggil saja Mr. Perfect. Kalau kamu Tanya saya seperti apa,  lebih baik saya deskripsikan saja dalam tiga kata.

Tampan, Kaya, Sempurna.

Pengalaman cinta?
Ah, untungnya saya tidak pernah jatuh cinta. Buat saya cinta hanyalah omong kosong belaka. Komitmen dan segala sesuatu di belakangnya membuat saya tak pernah mau merasakan  jatuh cinta.

Tapi tunggu dulu, itu sebelum saya kenalan sama cewek super lugu dan cantik suatu hari di kantor pribadi saya.
 
 
Jadi begini, suatu hari ada cewek yang mau mewawancarai saya, namanya Anastasia. Semenjak dia datang itulah, saya rasa saya mulai menyukainya. Saya mulai mencari tahu segala sesuatu tentang dia, rumahnya, pekerjaannya, sampai suatu hari kami bertemu lagi dan saya tahu bahwa dia juga menyukai saya.

Sebentar, saya harus mengakui sesuatu kepada Anda.
Saya punya kebiasaan yang berbeda dalam membina hubungan dengan wanita. Okelah, saya memang sudah sering dekat dan bermain-main dengan wanita, tapi itu pun hanya sebatas kontrak. Benar. Saya membuat kontrak dengan mereka semua.

Kenapa?
Begini..
Saya menyukai peran sebagai seorang Dominan jika berhubungan dengan wanita, Baik dalam keseharian maupun di atas ranjang. Bahkan bisa dibilang saya menyukai peran sebagai dominan di manapun saya berada.

Kali ini saya terbebani, maukah Ana menandatangani kontrak tersebut saat berhubungan dengan saya? Sungguh, saya benar-benar menyukai gadis ini, saya ingin memiliki dia seutuhnya, tapi tentu saja untuk itu ia harus menandatangani kontrak kami. Harus. Bagaimanapun caranya akan saya lakukan untuk menaklukan Ana.

Kamu boleh saja memiliki pikiran bahwa saya terlalu berambisius terhadap Ana. Tapi toh Ny. E.L James membuat tokoh saya sedemikian sempurnanya sampai apapun bisa saya dapatkan dengan mudah. Termasuk Ana, pastinya.


Christian Grey
CEO, Grey Enterprises Holdings Inc.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari: Ms. Naive
Subject: Kenapa aku?
Tanggal: July 13 2012 16:12
Kepada: @alvina13

Pertama kali aku melihat Mr. Grey, aku terpesona oleh dia. Semua tentang dia. Caranya menjawab pertanyaan, senyumannya, sorot matanya, terutama ketampanannya. Dan ketika dia tahu kalau dia juga menginginkanku, rasanya saat itu aku bisa menobatkan diri menjadi gadis paling berbahagia sedunia.

Bayangkan saja, Mr. Grey, Lelaki idaman banyak wanita malah mengejar-ngejar aku.

Aku juga nggak ngerti kenapa aku yang dipilih. Aku yang polos, yang naif, yang biasa biasa saja, dan sialnya kenapa Ny. James menokohkan aku menjadi si ugly duck yang tak punya keistimewaan barang satupun. Yeah, entah film apa yang sedang ditonton Ny. James saat membuat karakterku.

Apa, nonton Twilight?
Haree genee masih nonton Twilight?

Hmm.. mungkin aku harus menonton film itu juga. Memang sih banyak yang bilang karakterku seperti duplikatnya Bella. Eh siapa juga yang mau disama-samain dengan orang lain? Kalau boleh milih, aku minta ditokohkan seperti Kate, sahabatku. Ya, cewek berambisius, kaya, cantik dan kadang juga bersifat dominant.

Pasti jalan cerita akan seru donk kalau si Grey yang dominant Vs Aku yang juga Dominan. Bukan model Pasrah aja kaya Ana yang sekarang. *sigh

Tapi tak apalah. Tok dengan jadi Ana yang begini, tetap membuat buku ini laris. *senyum ngeliat pundi pundi di celengan.



Kembali ke Grey, percobaan kami beberapa kali di atas ranjang bisa dibilang sukses sih, tapi aku masih belum menandatangani kontrak tersebut. Kenapa?

Jual mahal dikit doonk. 

Padahal sebenarnya aku sudah mengiyakan berkali-kali, hanya saja rasanya ada yang tidak pas dengan semua aturan-aturan yang tertera di kontrak tersebut. Enak aja dia mau njadiin aku sebagai Submissivenya doank, I want more. Give me More!

Tapi kita lihat saja nanti, bagaimana kisah kami berlanjut.
Sementara ini aku tidak mau berkomentar banyak.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari: @alvina13
Subject: Jadi begini…
Tanggal: July 13 2012 16:51
Kepada: yang akan menjadi saksi hubungan dua orang di atas

Keinginan gue buat baca buku ini sebenernya berawal dari twitter. Iya, tengah malem ada yang ngetwit ngasih info kalau ini buku bakal diterjemahin di sini (Indonesia). Jadi muncul ide untuk membaca versi aslinya lalu membandingkannya (kelak) dengan buku versi terjemahannya (kalau jadi dicetak dan diterbitkan). Bagaimana versi smooth yang katanya akan digunakan dalam versi terjemahan itu yang sebenarnya membuat gue dan beberapa orang temen penasaran.

Awalnya satu dua orang, lalu nambah-nambah-dan nambah lagi yang ikutan.

Tadinya gue pikir ini novel punya jalan cerita utama menarik, terlepas dari fakta bahwa sebenarnya cerita ini versi pengembangan ficfan nya Twilight. Seperti info yang gue dapet dari sini

As was reported in the Washington Post, the 50 Shades of Grey trilogy has its origins in Twilight fan fiction. James took Bella and Edward, placed them a few years in the future in Seattle, and called the book Master of the Universe. That book was published on FanFiction.net. James reportedly rewrote the story to remove the Twilight influence, adding new characters and situations. Edward's character became Christian Grey and Bella was re-imagined as Anastasia Steele. All paranormal elements were removed -- there are no vampires whatsoever. This new work is what readers are getting when they buy 50 Shades of Grey edition published by The Writer's Coffee Shop.

Tapi ternyata gue salah. Novel ini tidak punya kekuatan dalam jalan cerita utamanya. Entah karena baru buku pertama atau bagaimana, tapi yang didapatkan dari buku ini hanya kisah perkenalan Ana dan Grey yang gitu-gitu aja. Si Grey yang ngebet biar Ana mau teken kontrak, dan si Ana yang malu malu kucing buat teken kontrak sama Grey.
Si Grey yang super kaya memfasilitasi dan pelan-pelan masuk mendominasi kehidupan Ana dan Si Ana yang plin plan mau ngelanjutin atau nggak hubungan dia sama Mr. Grey.

Ada pendapat bahwa mereka yang suka hal-hal romantis akan suka sama buku ini, tapi nyatanya pendapat itu tidak berlaku buat gue. Lalu alur ceritanya yang lambat banget. Terhitung gue sempat lima kali jatuh tertidur saat membaca buku ini, ya, karena saking lambatnya berasa ngejar ngejar siput.



Nah, terus kenapa gue kasih dua bintang? yang membuat nilai plus buku ini adalah gue penasaran bagaimana masa lalu Mr. Grey sebenarnya. Mengapa dia memiliki keinginan yang kuat sebagai seorang Dominant padahal di cerita pun sebenarnya dia tak bermasalah jika harus berhubungan yang biasa-biasa saja (seperti saat test drive *mengutip ungkapan Mbak Dewi* pertama dia dengan Ana). 
Lalu cover yang keren, menurut gue loh, yang sebenarnya sudah bisa ditebak sih itu dasinya siapa buat apa, somehow tetep aja keliatan elegant gitu..

Kesimpulan gue setelah khatam baca buku ini?
Dua bintang aja cukup. It was Ok kalo kata Goodreads, tapi gue juga ngga yakin versi Indonesianya dapet berapa bintang (kalo jadi diterbitin lho yaaa). :p

Lalu isinya yang tersebut fenomenal?
Memang banyak adegan ‘ehem’ nya, dan ‘ehem-ehem’ yang ‘beda’. Ngga terlalu sadis sih (ya iyalah mana mungkin si Grey tega sama Ana). Mungkin karena di buku ini dicantumin kontrak (yang berkali kali muncul, direvisi, muncul lagi di bab-bab berikutnya, yang membuat gue bosen dan garing tapi juga membuka pengetahuan baru tentang apa itu Dominant dan Submissive).

Jadi, gimana, masih pada mau baca buku ini? Memang heboh banget sih kalau di luar negeri, tapi menurut gue buku ini biasa saja.

Tapi kalo penasaran ya.. gue saranin baca aja review temen-temen lainnya. Baru memutuskan bakal baca atau ngga.
....
Kalo masih memutuskan untuk baca, well.. jangan malem-malem pas di kasur, entar kasusnya kayak gue.
..
....
.....

.....

.........




@alvina13
Emak-emak yang terperangkap dalam tubuh gadis manis.




Judul Buku :  Fifty Shades of Grey (Fifty Shades #1) 
Penulis : E.L James
Format : e-Book
356 pages
Published 2011 by The Writer's Coffee Shop








Salam,

Salam,