Oktober 17, 2013

Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps


 

Judul Buku : Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps
Penulis : Allan Pease dan Barbara Pease
Penerbit  :Ufuk Press
Tebal : 405 halaman


Asal muasal saya menemukan buku ini sebenernya karena aki hippo yang udah ngereview duluan. Ngek, baca review dia kok merasa tergugah (ceile bahasanya) untuk menamatkan buku ini juga. Kenapa?
Soalnya ada kasus yang sama persis kejadiannya dengan saya dan Si Ayah.

Me : "Yah, makan di luar yuk."
A: "Nanti sore ya."
Me: "Yes..", (kegirangan)
-sore datang-
Me : "Katanya mau makan di luar, Yah?"
A : "Ya udah digelar aja sana karpetnya deket kolam, nanti Ayah bantu usungin piringnya."
Me: "Lah.. deket kolam?"
A: "Kan katanya makan di luar.."
Me: "......." (sambil puntir puntir lap piring)




Tuh, entah kenapa kadang saya sebelnya bukan main kalau udah mulai ngga nyambung gitu.

Maka mulailah saya membaca buku ini...


Terus isinya apa?
Duh, saya berkali kali tepuk jidat sambil ngakak saat baca buku ini. Banyak banget fakta di dalamnya yang membuat saya sadar, ternyata memang begitulah karakteristik Kaum Pria. Udah dari sononya.


Jadi begini menurut si Penulis.
Wanita itu : memiliki mata yang tajam, ia juga dapat melihat secara luas (keseluruhan) saat sedang mengedarkan pandangannya, ia juga mampu mendengarkan dengan baik. Wanita itu perasa dan sanggup melakukan beberapa pekerjaan bersamaan, meski ia tidak dapat membaca peta.

Laki-laki itu : memiliki kemampuan ruang yang baik, logikanya terstruktur, pembaca peta yang lihai, handal di bidang matematika dan rancang bangun, meski ia tidak mampu melakukan lebih dari satu pekerjaan secara bersamaan.

Ini karena alam sejak dahulu telah membentuk lelaki sebagai seorang pencari makanan dan pelindung bagi keluarganya. Sedangkan wanita bertugas menjaga rumah (sarang) dan membesarkan anak-anak mereka.

Perbedaan lainnya muncul saat mereka sedang menghadapi masalah, Wanita biasanya akan lebih suka curhat kepada orang lain, sekadar berbagi untuk meringankan bebannya. Ngga perlu dikomentarin dan dikasih saran, ia cuma perlu didengar.
Sedangkan pria, jika memiliki masalah, mereka cenderung menghindar dan malah berdiam sendiri seakan merenungi bagaimana solusi yang tepat untuk masalah yang ia hadapi.

Hal-hal yang istimewa ada di masing-masing, baik pria dan wanita, demikian pula dengan kelemahannya. Tuhan sudah menciptakan kita dengan sempurna, mungkin dengan perbedaan itulah kita bisa saling melengkapi. :)

 Buat yang berasa masih ngga ngerti sama pola pikir cowok, entah itu pacar atau suami, kayaknya cocok deh baca buku ini. Demikian juga buat para cowo yang terheran-heran dengan kemampuan wanita untuk multitasking atau bergosip seharian, nah baca aja buku ini.

Semoga mendapat pencerahan kaya saya XD
1 komentar on "Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps"
  1. Hahahah *bentar ngakak dulu*
    ...
    ...
    ...
    Setelah dipikir-pikir, saya numpang ngakak saja de :))

    Mau komentar "wah, jadi ikut tergugah nih" ntar dikira ikut-ikutan #eh

    *komentar paling tak penting abad ini
    **lalu kenapa komentar, Jun? xD

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,