November 24, 2011

Incarceron











Judul Buku : Incarceron
Penulis : Catherine Fisher
Penerjemah : Mery Riansyah dan Febry E.S.
Penyunting : Lulu Fitri Rahman
Korektor : Nani
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : Agustus 2011

Anda pasti tahu apa itu penjara. Sebuah tempat yang digunakan untuk mengurung para tahanan yang biasanya orang-orang yang bersalah atau telah didakwa melakukan suatu kesalahan. Di buku ini, Penulis mengajak kita untuk berkunjung ke sebuah penjara yang bernama Incarceron.

Cerita dimulai pada kisah Finn, seorang tahanan di dalam Incarceron yang memiliki julukan Sang Penglihat Bintang. Finn ini adalah anak Sel, anak yang terlahir dari penjara itu sendiri. Finn adalah anak yang spesial, karena dipercaya ia bisa melihat jalan keluar dari Incarceron. Berulangkali ia mendapatkan penglihatan yang tidak lazim dilihat di dalam penjara. Seperti kue ulang tahun dengan lilin di atasnya, danau dengan angsa-angsa yang meluncur dengan gemulai di permukannya, dan ia tahu bahwa penglihatannya tersebut berasal dari luar Incarceron. Ia punya keyakinan kuat tentang hal itu.

Suatu hari Finn bertemu dengan seorang wanita yang disebut Maestra, dari wanita inilah Finn mendapatkan sebuah kristal yang memiliki gambar sama dengan gambar yang dirajah di pergelangan tangannya sendiri. Sudah sering Finn mencoba mengingat masa lalunya, tapi ia tidak pernah berhasil. Maka ketika ia menemukan kunci berbentuk kristal tersebut, Finn mulai bersemangat untuk mengungkap kembali masa lalunya. Ia, Keiro kakak angkatnya, gadis bernama Attia dan Gildas, Sang Sapient bersama-sama mengikuti petunjuk dari Legenda Sapphique agar bisa keluar dari Incarceron.

Di luar penjara, Claudia, putri dari Sipir Incarceron sedang mempersiapkan pernikahan besar-besarannya dengan Pangeran Caspar, putra kesayangan Ratu Sia. Claudia bersama Jared, guru kesayangan dan orang kepercayaannya, diam-diam mencoba mengungkap rahasia letak Incarceron. Suatu hari, Claudia mencuri kunci kristal dari ruang kerja Ayahnya. Kunci tersebut dipercaya merupakan kunci penghubung ke Incarceron, yang kata orang-orang tempat itu adalah surga, tempat semua kesempurnaan berada.

Ternyata kedua kunci yang ditemukan oleh Claudia dan Finn saling berhubungan. Hal ini membuat mereka mampu berkomunikasi satu sama lain dan mengungkap misteri Incarceron sebenarnya. Rahasia itu ternyata jauh lebih kelam, bahkan mengungkap konspirasi yang terjadi di Istana dan kenyataan sebenarnya tentang kisah hidup mereka berdua.

Novel ini diceritakan dengan apik, sayangnya detail yang diceritakan teramat detail, sehingga pembaca yang kurang suka dengan detail mungkin akan merasa bosan sehingga melewatkannya saja. Sayangnya kurang banyak ”greget” dalam cerita ini. Jalan ceritanya juga sudah dapat ditebak sejak awal, meski tetap menyisakan sedikit misteri untuk diselesaikan di akhir cerita. Ow, dan typonya ada banyak tanda petik pembuka atau penutup percakapan yang hilang.

Tetapi cerita ini tentu memiliki keunikannya sendiri, yang saya rasa terletak di ide penulis dalam menciptakan Incarceron. Ide cerita yang disampaikan pada awalnya saya pikir biasa saja. Hanya sebuah penjara yang penuh kekejaman, kemuraman dan kotor. Di akhir cerita barulah terungkap apa letak keistimewaan Incarceron itu.

Kutipan yang saya suka ada di halaman 480 :
Tak satu pun dari kita yang tahu di mana kita berada. Mungkin seumur hidup kita terlalu cemas akan tempat kita berada, sehingga tidak cukup cemasakan siapa diri kita.

3 bintang untuk Incarceron.
6 komentar on "Incarceron"
  1. banyak typo yah mbak? hiks...
    makasih sudah direview, btw :)

    BalasHapus
  2. iya moo.. kebanyakan typo di percakapannya nih yang kehilangan tanda petik.

    Sama-sama, Mo.. :)

    BalasHapus
  3. Padahal aku tertarik gara2 covernya yg catchy tapi kok sepertinya emang kurang greget ya..

    BalasHapus
  4. iya, awalnya bikin penasaran.. banyak juga yang bilang bagus sih.. cuma buatku kurang kerasa *fantasi*nya..

    BalasHapus
  5. Bagus kok ceritanya, fantasinya berasa atau nggaknya tergantung imajinasi masing2 pembacanya...cerita fiksi, ketegangan, humor, kejam, dengki, cinta, sedih, gembira, pengharapan, terkandung jelas dan porsinya pas di setiap alurnya.

    Kan mau dibuat filmya, layak ditonton asal sesuai dgn imajinasi yg seharusnya (relatif)...

    Dari 2 scene yang melebar sampai akhirnya menyempit..hanya saja endingnya gantung dari segi emosionalnya, sad ending atau happy ending tergantung pembaca masing2....keren2 tercakup semua karakter emosionalnya.

    BalasHapus
  6. Menurut saya ini ceritanya keren banget dan greget endingnya hehehe. Masih nunggu buku keduanya yaitu Sapphique buat diterjemahin ke Indonesia. Soalnya menurut review pembaca luar negeri, versi aslinya punya bahasa dan istilah yang tinggi.

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,