Desember 30, 2011

Seratus Tahun Kesunyian – One Hundred Years of Solitude



Judul Buku : Seratus Tahun Kesunyian – One Hundred Years of Solitude
Penulis : Gabriel Garcia Marquez
Penerjemah : Nin Bakdi Sumanto
Penyunting : Wendratama
Cetakan Pertama : Mei 2007
Penerbit : Bentang
ISBN : 978-979-1227-06-3

Sebelumnya, akan saya ceritakan kenapa novel ini begitu “spektakuler” . One Hundred Years of Solitude mendapatkan penghargaan Italy's Chianciano Award, France's Prix de Meilleur Livre Etranger, Venezuela's Rómulo Gallegos Prize, dan the Books Abroad/Neustadt International Prize for Literature. Novel ini berada di tingkat teratas dari buku yang telah membentuk literature dunia selama 25 tahun berdasarkan survey dari komisi penulis international oleh jurnal literature global Wasafiri. Sedangkan penulisnya, García Márquez, mendapat gelar Honoris Causa dari Universitas Columbia di New York. Ia juga mendapatkan Nobel di bidang Sastra pada tahun 1982.

Jadi itulah alasannya mengapa novel ini begitu spesial.

Sekarang, saya akan coba menceritakan isi cerita di dalamnya.

Ini adalah cerita tentang keluarga 7 generasi yang hidup di suatu wilayah bernama Macondo. Jose Arcadio Buendia dan Ursula Iguaran adalah urutan paling awal dari para tokoh dalam cerita ini. Diceritakan bahwa Jose Buendia begitu terobsesi menemukan Tuhan, selain itu ia juga bertekad menemukan alat untuk mengubah benda menjadi emas sehingga ia selalu sibuk di laboratoriumnya dengan semangat yang membara. Terlebih, ia berteman dengan Melquiades, seorang Gipsi yang sering membawa peralatan baru yang menakjubkan dari luar Macondo, sebagai bukti perkembangan dunia di luar daerah itu. ya, tentu saja ia tidak berhasil dalam penelitiannya, tetapi ia terus mencoba bereksperimen lagi di ruang laboratoriumnya.

Jose Arcadio Buendia dan Ursula memiliki 2 anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan, tetapi mereka juga memiliki 1 orang anak angkat yang bernama Rebeca. Roman kisah cinta segitiga juga terjadi di cerita ini, antara Rebeca, Amaranta dan seorang pria bernama Pietro Crespi. Dari sini, kerumitan kisah keluarga mereka dimulai. Pembaca akan disuguhi cerita perang Kolonel Aureliano Buendia, juga ke-17 anak yang dimilikinya. Perang yang terjadi di luar Moconda ternyata juga membawa efek besar di kota tersebut sampai menewaskan banyak warganya. Kemajuan di bidang pengetahuan dan transportasi, seperti kereta api dan transportasi laut juga turut mengubah warna kehidupan mereka.

Rumit, kata itu yang saya anggap mewakili isi cerita novel ini. Tentu butuh waktu lama memahami ceritanya, apalagi pembaca harus jeli membayangkan tokoh yang sedang diceritakan Si Penulis. Contohnya begini, di keluarga tersebut ada 4 tokoh yang memiliki nama awal Jose Arcadio, dan ada 5 tokoh yang namanya berawalan Aureliano.

Tetapi selain kerumitan tersebut, ada banyak filosofi kehidupan yang disisipkan penulis saat merangkai kisah para tokoh utamanya.Contohnya seperti keteguhan Ursula yang pernah dititipi 3 pundi uang emas oleh orang asing dan bertekad mengamankannya sampai orang asing tersebut memintanya. Bahkan saat tersulit pun, Ursula begitu teguh mempertahankan amanat tersebut.

Demikian pula saat Ursula sudah buta, ia tetap bersikeras melakukan semuanya sendiri seakan ia masih bisa melihat, sampai tak seorangpun sadar bahwa wanita tersebut telah buta. Betapa gigih dan keras kepalanya seorang manusia, kan?

Jika Anda jeli, akan banyak sekali petuah-petuah kehidupan dalam cerita ini. Tentu saja buku ini memiliki ciri khasnya sendiri, meski suram, terkadang juga diselingi humor yang sarkatis di beberapa percakapannya.

Saya amat kagum dengan penulis, karena mampu menciptakan kota Macondo dengan detailnya, penduduk yang semaunya, kehidupan keluarga Buendia yang begitu rumitnya. Pembaca akan dibawa ke suatu kota yang asing, terisolasi dengan kultur budaya yang kuat serta sifat "manusia" yang benar-benar melekat.

Satu ungkapan yang saya suka di akhir cerita.

Karena ras-ras manusia yang dikutuk selama seratus tahun kesunyian tak punya kesempatan kedua di muka bumi ini.


Tiga bintang untuk novel ini. :)

Sedikit tentang penulis

Gabriel Garcia Marquez lahir di Aracataca, Kolumbia pada tahun 1928. Ia menulis sejumlah novel dan kumpulan cerita pendek, di antaranya Eye of a Blue Dog (1947), Leaf Storm (1955), No One Writes to the Colonel (1958), Big Mama’s Funeral (1962), One Hundred Years of Solitude (1967), Innocent Erendira and Other Stories (1972), The Autumn of the Patriarch (1975), Chronicle of a Death Foretold (1981), Love in the time of Cholera 91985), The General in His Labyrinth (1989), Strange Pilgrims (1992), dan Of Love and OtherDemons (1994).

Peta silsilah keluarga Buendia. (Semoga membantu)

8 komentar on "Seratus Tahun Kesunyian – One Hundred Years of Solitude"
  1. saluuuut buat mba alvina karena udah menyelesaikan novel ini. Punyaku belom tersentuh >,<

    itu SERIUS ada 5 orang berawalan Jose Arcadio dan 4 orang berawalan Aureliano???? *pingsan*

    BalasHapus
  2. Hmm...rumit yah? Tapi jadi makin penasaran deh...

    BalasHapus
  3. yaah, ternyata peta silsilahnya kepotong. *sibut ngedit*

    @ Ana : iya naa.. *nadahin ana sebelom jatuh*
    @ Mbak Fanda : iya Mbaak, tapi entah kenapa tetep pengen baca. :D

    BalasHapus
  4. Kyahahaha.. Novel ini salah satu my best book of all times loh.. aku suka banget sama dunia absurdnya, hehe..

    BalasHapus
  5. Justru karena rumit dan bisa masuk list karya sastra terbaik itulah makan mulai muncul keinginan u/ membaca buku ini. Jika kita membacanya dgn memegang "penulis pemanang Nobel" pasti proses membacanya akan sangat menyenangkan ...ahhh coba baca aahhhh

    BalasHapus
  6. Cuma 3 bintang ya? :)

    One Hundred Years of Solitude ini salah satu novel favorite saya sepanjang masa.

    Ya memang banyak nama karater yang berulang. Tapi uniknya, karakter yang bernama sama, memiliki sifat yang sama juga. Contohnya : karakter-karatker bernama Aureliano cenderung tegas, walau tak banyak omong, sementara para Jose Arcadio giat, enerjik walaupun berakhir tragis.

    Waktu saya sampe di halaman terakhir, rasanya nggak rela. Pengen lagi!

    BalasHapus
  7. @ mbak annisa : huaaaa.. saya nggak kuat masuk ke sama dunia absurdnya .. >_<

    @ dion : ayo baca, Nak. Kamu bisa!! :p

    @ mbak Citra : heheh, begitu baca endingnya, nggak kaget sih, tapi tetep kalo mau baca lagi kayaknya besok2 aja deh.. hohohhh..

    BalasHapus
  8. Penulisnya meninggal beberapa hari yang lalu. Saya juga pernah menjual buku ini. Master realisme magis dari Kolombia

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,