Mei 01, 2012

Specials. Kamukah diantaranya?


Judul Buku :  Specials (Uglies #3)
Penulis : Scott Westerfeld
Penerjemah : Yunita Candra S
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : 2011
Penyunting : Lulu Fitri Rahman
ISBN : 978-602-859-0310



Masih ingat bagaimana kisah Tally Youngblood di seri kedua Uglies yang berjudul Pretties? Yak, di buku ini seperti yang sudah bisa ditebak dari judulnya adalah kisah Tally dan kawan-kawannya setelah mereka menjadi Specials.

Specials atau yang biasa disebut Special Circumtances adalah aparat rahasia pemerintahan kota yang bertindak seperti militer. Wajah mereka rupawan, tetapi otak dan tubuh mereka adalah senjata yang mengancam. Tally bergabung dalam kelompok Cutter, kelompok yang didirikan Shay yang dianakemaskan pimpinan mereka, Dr. Cable, Wanita ambisius yang sudah lama mencoba mencari jejak orang-orang Smoke.

Di buku ini, Tally dan kelompoknya mencoba mmencari letak Smoke Baru yang diam-diam telah mempererat cengkeramannya terhadap kota Rupawan Baru. Diketahui bahwa banyak orang-orang di Rupawan Baru yang mulai bertindak sangat ekstrim yang membuat kelompok Cutter, terutama Shay dan Tally curiga telah terjadi sesuatu. Dan ternyata dugaan mereka benar, kaum Smoke Baru telah menyelundupkan banyak pil untuk membantu menjernihkan pikiran mereka. Pil yang diduga sama seperti yang diminum Tally dan Zane dulu.

Satu-satunya cara untuk menghentikan peredaran obat tersebut adalah dengan menghancurkan pusat pembuatnya. Shay dan Tally memiliki ide untuk menemukan dan memusnahkan Smoke Baru, dan sebuah ide cemerlang muncul. Mereka akan memanfaatkan Zane. Awalnya Tally tidak rela kekasihnya itu dijadikan umpan, tapi dengan pertimbangan bahwa jika Zane bisa melarikan diri dari kota Kaum Rupawan, maka mungkin Dr. Cable akan mengijinkan Zane menjadi kaum Specials. Sama seperti Tally dan mereka mungkin akan hidup bahagia selama-lamanya.

Tapi benarkah begitu akhir ceritanya?

Tunggu, cerita yang sebenarnya baru dimulai. Untuk menegaskan kemampuan Zane (yang sebenarnya dibantu oleh Tally dan Shay) melarikan diri, mereka memiliki ide untuk mencuri sebuah pemotong logam di Gudang Senjata. Celakanya, ketika mencuri mereka tidak sengaja menumpahkan sebotol larutan yang berbahaya. Larutan itu memakan semuanya, besi, meja, dinding, mesin-mesin dan banyak hal yang membuat Gudang Senjata hancur terbakar.

Mungkin ini kecelakaan yang berlebihan, tapi Tally pikir ini pasti akan menjadi pertimbangan untuk menjadikan Zane kelak seorang Special. Perjalanan Zane dan teman-temannya dalam menemukan Smoke Baru tentu saja dalam pengawasan Shay dan Tally. Mereka berdua mengendap-endap mencari jejak agar bisa tetap mengikuti kelompok pelarian Rupawan Baru tersebut sambil merancang rencana untuk menghancurkan Smoke Baru.

Kejutannya, akan saya beberkan ya. Smoke Baru itu adalah Kota lainnya. Itu bukan hanya sekedar ’Smoke’, Kota tersebut adalah kota yang penuh warna dan banyak orang. Begitu banyak cerita dan petualangan Tally yang sebenarnya, malah terjadi di kota tersebut.

 Dari awal cerita sampai hampir setengah buku cukup membuat saya bosan membaca buku ini. Tally yang plin-plan, alur yang bikin senewen saking lambatnya, serta Shay yang judes hampir membuat saya punya niat untuk berhenti membaca buku ini. Tapi toh, berhubung saya masih penasaran akan akhir kisahnya Tally, maka saya tetapkan hati untuk terus menyimak jalan ceritanya.

Ternyataaa..oh ternyataa..

Keseruan buku ini itu ada di setengah buku sisanya. Jadi setelah Tally menemukan kota Baru itu, ia mengalami serentetan peristiwa dan kejadian yang membuat saya cukup tegang saat membacanya. Alur ceritanya berubah menjadi cepat meski tetap saja ada detail-detail yang cukup membosankan bila dibaca. Seperti ketika pelarian di Rumah sakit, atau sebelum itu, saat kejadian Tally mengejar helikopter. Jadi, saya membaca sekilas paragraf-paragraf yang banjir detail ini, dan meskipun demikian saya toh tetap tidak kehilangan jalan ceritanya.

Tokoh Tally juga membuat saya sebal bukan main, di cerita ini dia menjadi sangat plin-plan jauh melebihi sifatnya di buku kedua. Meski Tally sudah menjadi Special, tapi kegalauan dan keplin-planannya tidak hilang. Sifat ini ditambah sikap sok tahu, mau menang sendiri dna sok berkuasa sebagaimana sikap seorang ’Special’ membuat Tally lengkap menjadi tokoh yang nggak saya suka.

Tapi toh ending yang mengejutkan membuat saya memberi tiga bintang untuk buku ini.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------






 // Lomba Estafet Review Buku //
Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-54379/uglies-series-3-specials.html
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,