Desember 29, 2012

Ways to Live Forever – Setelah Aku Pergi



Judul Buku : Ways to Live Forever – Setelah Aku Pergi
Penulis : Sally Nicholls
Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan keempat : Juni 2009
Tebal : 216 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-3653-8

Saya sedang mencuci piring ketika seorang keponakan menanyakan sebuah buku kepada saya.
”Bun, udah baca Ways to Live forever?”
“Penerbitnya apa?”, saya mencari-cari dalam berkas ingatan dan ternyata tidak pernah mengenal judul buku tersebut.
“Gramedia. Ceritanya tentang anak kecil yang kena Leukimia.”
“Bagus ngga?”
“Aku ngga ada sehari udah kelar bacanya.” (maklum, ponakan yang satu ini ‘picker’ banget dalam urusan buku. Jadi kalau ga ada sehari aja dia udah kelar, pasti dia suka sama buku ini)
“Gih mana, aku pinjem donk.”

Maka di sinilah saya, setelah menutup lembar terakhir buku tersebut dan terbirit-birit ingin segera menulis reviewnya.

Buku ini bercerita tentang kisah Sam, dimulai tanggal 7 Januari dan berakhir tanggal 12 April. Sam adalah seorang anak laki-laki yang menderita leukimia, penyakitnya cukup parah sehingga ia terpaksa menghabiskan waktunya di rumah. Orang tuanya mendatangkan seorang guru agar Sam dan Felix, temannya yang juga terkena kanker, dapat melakukan sesuatu dalam hari-hari mereka, setidkanya agar mereka tidak bosan. Suatu hari, Mrs. Willis, guru itu, memiliki ide agar Sam dan Felix menuliskan sebuah cerita.





Tapi yang paling bersemangat menulis adalah Sam, ia berencana menulis sebuah buku tentang kisahnya atau tentang apa saja yang ingin ia tuliskan. Sam paling senang mencari tahu tentang sesuatu hal, maka ia membuat daftar-daftar pertanyaan yang kemudian ia cari jawabannya dengan bertanya pada banyak orang atau melalui internet. Sam juga menulis daftar-daftar, apa saja keinginannya, hal-hal favoritnya, atau semacam daftar daftar singkat mengenai kematian, pemakaman dan lain-lain.

Sam adalah seorang anak yang memiliki rasa ingin tahu yang besar. Meskipun ia tahu umurnya tak lama lagi, ia masih memiliki keinginan untuk hidup dan melakukan apa saja yang biasanya dilakukan anak seusianya. Dia bahkan berangan-angan agar suatu hari nanti ia bisa sembuh total, lewat jalan yang logis ataupun sekadar mimpi anak belasan tahun. Ia dikelilingi orang-orang yang mencintainya, Ella adik perempuannya, Mum yang sangat sayang dan perhatian, dan Dad yang meskipun sering cuek dan tak pernah mau membahas penyakit Sam tapi Sam tahu bahwa ayahnya itu menyayanginya.

Buku ini terdiri dari banyak bab, tapi ada satu bab di awal cerita yang membuat saya trenyuh membacanya, yang berjudul ”Kenapa Tuhan membuat Anak-anak Jatuh Sakit?”
Yah, kenapa, tanya Sam. Kalau orang-orang tua yang memang sudah banyak menikmati hari, teserah deh mau sakit apa. Tapi mengapa anak-anak juga jatuh sakit?
Di bagian ini ada daftar jawaban yang Sam dan Felix berikan, mungkin ada yang terkesan konyol, tapi ada pula jawaban yang bijak. Jawaban yang sering diberikan kepada banyak orang, bahwa


”Tuhan sangat menyayanginya, sehingga ingin membawanya ke Surga.”


Yah, jawaban itu yang selalu diberikan ke saya ketika saya dulu selalu bertanya, Kenapa Mama meninggal?

5 bintang untuk kisah Sam. Mungkin Sam adalah tokoh fiksi, tapi saya tahu ada banyak orang, banyak anak di luar sana yang mungkin memiliki kisah yang sama dengannya, berjuang bersama penyakitnya.

2 komentar on "Ways to Live Forever – Setelah Aku Pergi"
  1. kemarin lihat di gramedia..
    Jadi pengen baca nih.. :)

    BalasHapus
  2. ayoo dibelii deh.. ceritanya sederhana tapi daleem. :)

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,