Maret 28, 2013

Abraham Lincoln-Vampire Hunter




Judul Buku : Abraham Lincoln-Vampire Hunter
Penulis : Seth-Grahame Smith
Tebal : 258 halaman, e-book
Penerbit : Grand Central Publishing
ISBN : 0446571857 (ISBN13: 9780446571852)

Pasti banyak orang yang mengenal siapa itu Abraham Lincoln. Kisah kepemimpinannya sebagai presiden Amerika Serikat ke-16, kemampuannya berorasi serta tragedy kematiannya membuat Lincoln (menurut saya) layak mendapatkan kemegahan dan dikenang dalam bentuk Monumen di Lincoln Memorial. Sejarah telah mencatat Lincoln terutama dalam perang American Civil War, bgaimana Lincoln sedemikian perhatiannya terhadap perbudakan di Amerika saat itu.

Seth-Grahame Smith kali ini mencoba menambahkan ‘kemistisan’ dalam kisah hidup Lincoln, yaitu bagaimana Lincoln memiliki ’pekerjaan sampingan’ sebagai pemburu vampir.

Tak lama setelah kemerdekaan Amerika diumumkan, tingkat kematian bukannya semakin menurun malah makin banyak. Sebagian besar tentu karena pembunuhan terjadi dengan keji yang anehnya tanpa saksi mata, bahkan tak jarang tanpa motif pembunuhan. Asumsi bahwa ada ‘hantu’ mulai berkembang di masyarakat, bahkan kata ‘Vampir’ juga mulai disebut diam-diam oleh banyak orang.

Abe kecil tak menyadari itu semua sampai ibunya meninggal dunia. Kelak kemudian ia tahu bahwa Sang Ibu dibunuh oleh vampire, alih-alih karena penyakit seperti kata Ayahnya. Geram dan Dendam, Abe mencari Jack Barts, vampire yang bertanggung jawab atas kematian Ibunya dan juga merupakan vampire pertama yang berhasil dibunuh Abe. Semenjak itu Abe memutuskan bahwa ia akan berburu vampire, menghabisi vampir-vampir yang makin berkeliaran di Amerika.

Dalam perburuan berikutnya, Abe hampir mati saat bertarung namun ia berhasil diselamatkan oleh Henry Sturges, yang sayangnya adalah vampire. Awalnya Abe bertahan untuk cuek, nggak mau ngomong, nggak mau minum obat, gara-gara Henry adalah vampire. Tapi kelamaan mereka saling mengenal, terlebih setelah Henry mengatakan 

“Judge us not equally, Abraham.” – p.45

Henry kemudian menjadi sahabat Abe dalam perburuan vampire yang dilakukannya. Henry melatih Abe dalam bertarung, pagi lewat teori dan malam prakteknya. Bahkan sampai Abe meninggalkan kediaman Henry, mereka masih saling berkomunikasi melalui surat, mencari dan mengenali letak vampir-vampir di kota atau yang sekiranya berbahaya. Menandai mereka untuk kemudian dibasmi oleh Abraham.

Kehidupan Abraham berikutnya tak pernah jauh-jauh dari berburu vampire, seakan ia telah terikat dengan sumpah. Ia bahkan bertemu dengan seorang kawan dan mengajarinya berburu vampire. Sampai ia mulai masuk ke dunia hokum dan politik. Sampai ia jatuh cinta dengan seorang wanita.

Ann Rutledge, gadis cantik itu berumur sekitar 20 tahun. Dia juga mencintai Abe, tapi orangtuanya telah menjodohkan seorang laki-laki lain untuk dinikahinya. Seakan kenyataan tersebut belum begitu buruk, Ann kemudian meninggal dunia dengan cara yang sama seperti Ibu Abraham, gara-gara Vampir.

Semakin lama, Abe akhirnya memutuskan berhenti dari pekerjaan pemburu vampirnya. Ia lebih sering terjun di dunia politik, pembebasan budak, dunia hukum dan kemudian jatuh cinta lagi dengan seorang wanita. Akankah Abe benar-benar berhenti dari memburu vampire? Atau hidupnya malah diteror oleh keberadaan vampire yang makin banyak di sekitarnya?


Membaca buku ini sejujurnya terasa membosankan. Sebenarnya sudah banyak teman dan review yang kecewa dengan buku ini. Alur yang lambat, penokohan yang dangkal dan ketidakfokusan penulis dalam tema utamanya membuat buku ini menjadi sebuah buku sejarah plus Vampir di dalamnya.Yang pintar diselipkan oleh penulis adalah ketika Abe bertemu dengan Poe, yaak, Edgar Allan Poe, yang ceritanya selaluuu suram dan kadang seram. Si Abe menduga kalau si Poe ini juga Vampire. Benarkah begitu? X)

Tokoh utama, Abraham Lincoln, dari awal merupakan anak laki-laki yang berkemauan keras dan selalu ingin tahu. Meski keras kepala, tetapi ia juga mencintai keluarga dan orang-orang terdekatnya. Semakin dewasa, Lincoln makin matang terutama dalam hal berkemanusiaan. Dari cerita juga bisa diketahui dia memiliki keinginan yang kuat dalam menghapus perbudakan terutama di Amerika.

Henry, tokoh sampingan yang lebih berperan lewat surat-suratnya dalam perburuan vampir yang dilakukan Lincoln memiliki karakter yang tidak terlalu terekspose. Meski demikian, ada satu kalimatnya yang membuat saya berpikir bahwa Henry mungkin telah menyesal karena ia menjadi vampir.

“Without death, life is meaningless. It is a story that can never be told. A song that can never be sung. For how would one finish it?”-p.48


Alasan saya membaca buku ini sebenarnya lebih tertarik karena tokoh utamanya Lincoln. Apalagi juga sudah difilmkan, dan meski banyak yang kecewa dengan jalan cerita, beberapa cukup puas dengan visual efek yang digunakan dalam film. Nah, karena penasaran maka beberapa hari yang lalu saya memutuskan untuk mencari dan nonton versi filmnya.

Ternyata jalan ceritanya memang masih sama membosankannya. yah, dan seperti halnya banyak novel yang kemudian di filmkan, yang ini pun antara film dan novelnya banyak yang berbeda. Yang paling utama adalah proses perkenalan Henry dengan Abe, di novel sudah sejak awal Abe tahu bahwa Henry adalah vampire, baru mereka memulai latihan bersama. Tapi di film, setelah Abe menjadi pemburu vampire, barulah dia mnegetahui kalau sahabatnya itu se'orang' vampire.

Di novel, diceritakan bahwa pembantaian vampire yang pertama dilakukan oleh Abe dilakukan saat masih ada Ayahnya. Tapi di film, Abe harus menunggu 9 tahun dulu baru ia menjadi pemburu vampire yang menghabisi nyawa Ibunya.
2,5/5 bintang untuk Abraham Lincoln – The Vampire Hunter.


Posting ini dibuat dalam rangka posting bareng BBI tema 'Fiksi Fantasi'




12 komentar on "Abraham Lincoln-Vampire Hunter"
  1. Wah, ternyata boring ya bukunya. Padahal berharap bgt, soalnya aku menikmati adegan pertarungan yg di slow motion dg sangat apik di filmnya T.T

    BalasHapus
  2. Aku malah belum nonton filmnyaa >_<

    BalasHapus
  3. Yang jadi Henry pemerannya ganteng soalnya :P

    BalasHapus
  4. Iya mbak lebih mirip buku sejarah kurang serem untuk novel horror. Aku malah belum liat filmnya. Ini resensi ku http://susunanbuku.blogspot.com/2013/03/review-abraham-lincoln-vampire-hunter.html?m=0#links

    BalasHapus
  5. wah kalau gitu mikir-mikir dulu ya Kak kalau mau baca bukunya

    BalasHapus
  6. mungkin lebih bagusan filmnya kali ya, lama g nonton film nih, huhuhu

    BalasHapus
  7. Kudu baca biografi Abe dulu ya kayaknya biar lebih bisa mengerti buku ini. dari review2 luar, tampak jelas bhwa kelebihan buku ini memang di sisi sejarahnya. Aku galau nih pengen minta ebooknya atau nonton filmnya. Tp, pelem aja deh setelah bc reviewmu vin *tanggung jawab

    BalasHapus
  8. aq dah liat pilemnya.. lumayan bagus..

    BalasHapus
  9. Waa, padahal aku tertarik karena Henry malah bantu Abe membasmi vampir-vampir lain.. Tapi gak terlalu recommended ya malahan... Anyway, quote dari Henry itu bagus! :)

    BalasHapus
  10. ya amphuun ini masih ada di timbunanku pulaaa...ternyata mengecewakan ya vin, padahal kayak yang seru ya bukunyaaa hikshiks

    BalasHapus
  11. Huehehehe, baru sempat main sini dan baru baca reviewnya, akhirnya kelar juga buku iniii, selamat Alvinaa :p

    Iya, padahal saya baca buku ini tanpa membaca review di maa-mana karena mikirnya pasti bagus, sampai difilmkan ternyata oh ternyata. Skip. Skip. Skip :p

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,