Juni 06, 2013

Seri Petualangan Sherlock Holmes; Wisteria House




Judul Buku : Seri Petualangan Sherlock Holmes; Wisteria House
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Alih Bahasa : Deta Ariani S.
Penerbit : Delphi (Yogyakarta)
Tebal : 132 halaman
Cetakan ketiga : September 2006
ISBN : 979-7564-43-6


Buku ini berisikan tiga cerita pendek tentang kasus-kasus Sherlock Holmes, di cerita pertama ada ‘Hilangnya Lady Frances Arfax’, yang mengisahkan hilangnya seorang wanita berusia 40an yang gemar melakukan petualangan di seluruh dunia dari hotel satu ke hotel yang lain. Lady Frances setiap dua minggu sekali mengirimkan surat kepada pengasuhnya di Inggris, tetapi sudah lima minggu terakhir tidak ada surat yang datang darinya. Nn. Dobney, pengasuh Sang Lady, sangat khawatir akan keselamatan wanita itu, sehingga membawa kasus ini kepada Holmes dan Watson. Maka berangkatlah mereka ke Swiss untuk menyelidiki kasus ini, karena surat terakhir Lady Frances dikirimkan dari sebuah hotel di Lausanne. Kasus ini semakin menegangkan karena menurut salah satu saksi, ternyata Lady Frances pernah terlihat bersitegang dengan seorang pria berkulit hitam dan bertubuh kekar. Apakah lelaki ini yang menculik Sang Lady? Atau lebih parah lagi, apakah ia membunuhnya?


Cerita kedua berjudul ‘Tiga Orang yang bernama Garridebs’. Bercerita tentang wasiat dari seorang tua bernama Garridebs yang akan membagikan hartanya kepada 3 orang lelaki lain bernama Garridebs. Sayangnya, nama keluarga yang satu ini cukup langka, dan baru ada dua orang yang memiliki nama akhir sama. Mereka meminta bantuan kepada Holmes untuk mencari satu orang Garridebs lagi, agar mereka dapat menerima warisan yang dijanjikan. Dapatkah Holmes membantu mereka mencari satu orang lagi yang memiliki nama langka ini?

Cerita ketiga digunakan sebagai judul buku ini, ‘Wisteria House’. Seorang lelaki paruh baya dicurigai telah membunuh seorang pria muda bernama Garcia. Lelaki itu, Scott Eccles, diketahui memberikan sepucuk surat kepada Garcia, yang ditemukan di bajunya. Ternyata, Eccles bercerita bahwa semalam ia menginap di rumah Garcia setelah bertemu di sebuah acara makan malam teman mereka. Anehnya, Garcia diperkirakan meninggal pada pukul 1 malam, padahal Eccles pada jam 1 malam maish bertemu dengan Garcia di kamarnya. Lalu bagaimana kisah sebenarnya? Dapatkah Holmes membantu memecahkan kasus ini, bersama dengan kepolisian?

Sebelumnya saya ternyata sudah pernah membaca cerita tentang Holmes ini di buku yang dikeluarkan oleh penerbit berbeda. Jelas masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, buku penerbit tersebut yang jauh lebih tebal, menceritakan tidak hanya tiga cerita dalam satu buku, tetapi ada cukup banyak cerita. Sedang buku yang diterbitkan Delphi ini menurut saya unggul dalam kisahnya yang jauh lebih sedikit. Memang kalau dilihat, semakin tebal maka akan semakin banyak kisah yang diceritakan, tapi terkadang kesederhanaan yang diambil oleh Delphi membuat pembaca nyaman dan betah menghabiskan satu buku dalam satu kali baca, tanpa perlu maraton. Buku yang tipis juga memiliki keunggulan untuk mudah dibawa ke mana-mana, tidak membutuhkan banyak tempat, dan huruf-huruf yang digunakan juga pas sesuai kebutuhan pembaca. Meski covernya terkesan muram (karena toh Inggris pada era Holmes memang ‘muram’ dan ‘kelam’), selebihnya saya suka dengan buku ini. Terjemahannya juga tidak ‘rewel’, nggak neko-neko dan lancar.

Di buku ini, banyak sisi kepribadian Holmes yang diungkap. Di awal cerita pertama, kita sudah disuguhi kecerdikan Holmes dalam mencari petunjuk meski yang jadi ‘pasien’nya adalah Watson, sahabatnya sendiri. Holmes juga menunjukkan kesabaran dan keingintahuan yang tinggi dalam setiap penyelidikannya, meski keras kepala dan kadang bisa seenaknya sendiri (seperti tiba-tiba menyuruh Watson pergi ke Swiss sendirian, bertanya hal aneh yang nggak nyambung dalam penyelidikan) tapi Holmes juga memiliki perasaan sayang yang besar. Ini muncul di cerita ketiga, ketiga terjadi suatu hal yang buruk pada Watson.

Yah, buat kalian yang suka cerita detektif, apalagi tentang Sherlock Holmes, tak ada salahnya membaca dan mengoleksi buku ini :)

3 komentar on "Seri Petualangan Sherlock Holmes; Wisteria House"
  1. wah asyik ya kalau terjemahannya bagus. kadang suka ragu-ragu kalau lihat buku dari penerbit yang baru, bagus nggak terjemahannya

    BalasHapus
  2. kemaren baru baca house of silk, jadi kepingin baca buku2 holmes yang asli hehe...selama ini aku agatha christie melulu x)

    BalasHapus
  3. Pas aku baca bukunya emg bagus karena kalimatnya gampang dicerna :a

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,