November 28, 2013

Goodbye Happiness


Judul Buku : Goodbye Happiness
Penulis : Arini Putri
Editor : eNHa
Penerbit : Gagas Media
Cetakan kelima : 2013
Tebal : 312 halaman, paperback
ISBN : 979-780-593-x

Krystal adalah Tinker Bell bagi Skandar sejak pertemuan pertama mereka di SMA. Semenjak itu, Skandar seakan menjadi pusat kehidupan Krystal. Tinker Bell yang bodoh terus menerus mendekatkan dirinya kepada Peter Pan, sedangkan Si Peter Pan terlalu egois untuk membiarkan Tinker Bell memiliki kehidupan lain di mana tidak ada ia di dalamnya. Sejak SMA, takdir seolah menggiring mereka untuk terus bersama sampai keduanya melanjutkan studi di salah satu universitas di Korea Selatan. Krystal mengambil jurusan impiannya, teater dan Skandar mengambil jurusan film meski ia sebenarnya lebih suka dengan fotografi.

Di Korea Krystal mulai menyadari bahwa ia sebenarnya mencintai Skandar, tetapi Skandar tidak pernah  mengatakan bahwa ia juga mencintai Krystal. Ini yang membuat Krystal gamang ketika ada seorang pria lain, Seungho, yang juga menyukai Krystal. Seungho sangat memperhatikan Krystal dan mendukungnya terutama dalam seni peran. Hal sebaliknya justru terjadi dengan Skandar, semenjak di Korea, Skandar semakin sering membatasi kegiatan Krystal, seakan tidak ingin membiarkan Krystal berkembang terutama dalam kariernya. Kalau Skandar malah mulai terjun jauh ke dalam fotografi, hal yang ia sukai, mengapa ia tak mengijinkan Krystal berbuat yang serupa di seni peran? Siapa yang akhirnya Krystal pilih di antara dua lelaki tersebut?


"Be Happy with your life, Tink."- Hal. 276
 
Secara keseluruhan, saya tidak menyukai tokoh utama dalam buku ini. Skandar diceritakan dengan sempurna tetapi memiliki keegoisan yang luar biasa tinggi, sedangkan Krystal diceritakan sebagai sosok wanita yang lemah dan pasrah akan cintanya kepada Skandar. Ternyata saya memang tidak terlalu suka dengan kisah cinta yang menye-menye. Buat saya Skandar dan Krystal seperti orang yang mengatasnamakan cinta atas kebodohan dan kediaman mereka. Apa susahnya sih ngomong daripada dipendam sendirian sampe sesak gitu? Yang ada malah saling menyiksa. 

Yah, ini tipe cinta yang nggak sehat, menurut saya pribadi.

Novel ini juga cukup berani dengan mengambil latar Korea yang sebenarnya kurang digali lebih dalam. Sebenarnya penulis bisa saja menambahkan detil lokasi yang ada dengan seting Korea yang lebih kuat. Memang sudah ada lokasi di buku ini 'yang Korea', tetapi penceritaannya hanya sedikit dan saya masih belum bisa membayangkan kalau lokasi itu hanya ada di Korea. Bahasa dan pemilihan nama tokoh yang digunakan juga semacam tempelan, yang buat saya sebenarnya lebih baik diceritakan penuh dalam bahasa Indonesia.

Keistimewaan buku ini adalah bagaimana penulis menampilkan satu cerita baru tentang Tinker Bell dan Peter Pan, meski saya nggak suka cerita versi ini XD. Penulis mampu membuat kita membenci Tinker bell yang bodoh dan Peter pen yang semaunya sendiri, plus tokoh Wendy sebagai sampingan. Selama ini tidak pernah terbayangkan oleh saya untuk 'memvariasikan' kisah Tinker Bell dan Peter pan, seperti kisah Grimm bersaudara misalnya yang sudah dibuat berbagai versi. Lalu untuk editoria, saya suka dengan pemilihan covernya yang sederhana namun tetap cantik. 3/5 bintang saya rasa cukup untuk buku ini. :)



1 komentar on "Goodbye Happiness"
  1. Terimakasih review-nya...
    Saya malah ngasih bintang 2 soalnya endingnya ketebak :)

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,