Desember 03, 2013

Murjangkung



Judul Buku : Murjangkung
Penulis : A.S. Laksana
Proofreader : Jia Effendie
Cetakan Pertama : 2013
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 224 halaman, paperback
ISBN : 979-780-644-8

Kumpulan cerpen ini saya dapatkan sebagai hadiah ulang tahun dari Ren. Sejak awal dipromosikan, saya menyukai cover dan tagline buku ini
Cinta yang dungu dan hantu-hantu
Kesannya misterius ya? apalagi covernya menunjukkan kapal yang terbalik di sudut sampul buku. Sederhana. Tapi itulah yang memikat saya untuk membuka buku ini dan membacanya.

Dan ketika membuka daftar isi, saya sempat tercenung karena ada 20 cerita pendek dalam buku yang tidak terlalu tebal ini. Pengalaman saya dengan kumpulan cerpen terhitung tidaklah berjalan cukup mulus, kadang saya malah bingung setelah menamatkan sebuah cerpen, ada yang akhir ceritanya dibuat menggantung, tapi tak jarang pula akhir ceritanya bahagia sentosa. Tapi bukan cerpen seperti itu yang saya temui di Murjangkung ini.


Saya tidak akan mengupas satu-satu cerita pendeknya, karena buat saya seluruh cerpen di buku ini amat luas bahasannya. Keseluruh cerpen mengambil benang merah yang sama, yaitu isu-isu dan konflik sosial yang ada di sekitar kita. Sebagian besar bahkan membubuhkan latar tragedi atau gosip-gosip hangat yang pernah marak di Indonesia. Sedangkan karakter tokohnya bisa saya bilang tidak banyak yang bernasib bahagia, meski cara penyampaian si Penulis memang sudah menunjukkan gelagat -di sini ga ada akhir bahagia-. Penggunaan kosakata yang kaya dan bahasa yang berima, bahkan sering pula 'nyablak' mengambil sebagian besar cara penceritaan dalam buku ini. Mungkin kau akan menganggapnya indah, namun kasar, karena tak jarang si Penulis mengumpamakan tokoh dalam cerita sebagai binatang. Tergantung dari segi apa kita sebagai pembaca memandang. 

" Si kerbau tetap berdiri di depan pintu kamar mandi, lalu melanjutkan pembicaraan, ... " -Hal. 71

Penulis juga menggunakan nama yang sama berulangkali dalam beberapa cerita. Ini cukup rumit karena bisa jadi pembaca masih memiliki bayangan tokoh di cerita sebelumnya muncul lagi di kisah yang sama sekali berbeda. Tidak ada hubungan kecuali nama yang sama, atau lokasi kota yang menjadi latar cerita. Berhasil tidaknya penulis, kalau menurut saya sih berhasil. Melalui cerita yang hanya 5-6 lembar, penulis bisa membuat karakter tokohnya sedemikian berbeda dengan sebelumnya, meski mungkin sama-sama bernasib sial. Dan kekayaan detil yang luar biasa disampaikan dengan apik oleh penulis, ngga bikin bosen tapi membantu sekali dalam membangun sebuah kisah. 

"Anak-anak yang kurang sehat dan kurang mandi, kau tahu, tak pernah enak dipandang. Rambut mereka jarang dan bau tubuh mereka sesengit bau gua-gua lembap di mana kelelawar bersarang dan membuang tahi. " - Hal. 41

Tapi mungkin memang saya yang kurang cocok membaca kumpulan cerpen ini meski menamatkannya adalah sebuah tantangan sendiri buat saya, seperti sebuah brainstorming di antara bacaan bacaan ringan koleksi saya.  3/5 bintang :)


4 komentar on "Murjangkung"
  1. Aku lg stuck bacanya nih vin. >.<

    BalasHapus
  2. Pinjemmmm ... sepertinya memang ini murni imajinasi. Sementara Pulang ada unsur sejarah + imajinasi + romansa + riset. jadi????

    BalasHapus
  3. hayook lanjutkan, zii XD

    Sip, bang Epi kudu bacaa ini mah. :p

    @dion : iyeee ntar paketin sekalian kalender bae yaa

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,