Maret 27, 2014

The Reader





Judul Buku : The Reader
Penulis : Bernhard Schlink

Michael Berg yang berusia lima belas tahun mungkin tidak pernah menyangka bahwa acara jalan jalannya di suatu ketika akan mengantarkannya kepada sebuah rasa bernama cinta. Hanna, nama wanita itu, berusia dua kali lipat usia Michael, namun apalah arti usia jika hati sudah berkata iya? Maka hari hari Michael selanjutnya diisi dengan kebahagiaan ala remaja yang sedang jatuh cinta. Uniknya, selain hubungan fisik yang intim, Michael juga menjadi pembaca cerita yang handal bagi Hanna. Sayangnya kisah cinta mereka sering kisruh sampai suatu ketika Hanna pergi tanpa pamit dari Michael.

Selang bertahun tahun kemudian, Michael kembali menjumpai Hanna dalam situasi yang sama sekali berbeda. Setelah gagal dengan kisah cinta lain dan juga dengan pernikahannya, Michael menyibukkan diri dalam bidang akademis, yaitu jalur hukum. Dalam suatu sidang, ia melihat Hanna sebagai seorang terdakwa dari kejahatan Genosida yang  dilakukannya saat menjadi anggota SS, tentara asuhan Hitler.

Michael bimbang, bagaimana ia harus bersikap terhadap Hanna. Apakah ia harus menyapanya? Memberi dukungan? atau menyalahkannya atas kematian sekelompok wanita yang meninggal akibat terbakar?

Lalu mengapa Michael merasa masih memuja wanita yang pernah pergi meninggalkannya itu?
Seorang anak laki laki jatuh cinta terhadap seorang wanita dewasa. Dengan latar cerita genosida, buku ini menawarkan sisi romantisme dari segi lain yang bisa dinikmati pembacanya. Semacam buku harian, kalau saya boleh memisalkan, cerita di dalamnya penuh dengan konflik batin yang dialami oleh Michael. Sifatnya yang polos dan manut, mengimbangi kekeras kepala dan keegoisan Hanna. Dari cerita dapat diketahui betapa besar cinta Michael terhadap Hanna, sampai meskipun Michael pernah dekat dengan banyak wanita, tidak ada satupun yang sanggup menggantikan posisi Hanna di hatinya atau di pikirannya. Hal ini menyulitkan Michael ketika ia kemudian mengetahui sisi kelam Hanna, sisi rahasian yang membuat Michael bimbang. Hubungan mereka yang selama ini penuh rahasia juga menyulitkan Michael untuk memberi dukungan terang terangan kepada Hanna.

Secara pribadi, buku ini memang terkesan suram. Banyak bagian 'curhat' monolog dan deskriptif. Kisah romantismenya juga diceritakan berbeda, tidak menye menye tetapi lebih ke hubungan intens antar personal, Contohnya seperti Hanna yang menyemangati Michael belajar dan bersekolah. Yang menyebalkan buat saya adalah Michael yang takluk dan nrimo terhadap apapun perlakuan Hanna. Bahkan saat Hanna bersikap kekanak kanakan, egois dan marah marah, dengan pasrah si Michael nerima aja gitu bahkan dia yang meminta maaf meskipun terang- terangan si Hanna yang salah dan berlaku ngeselin.

"I took all the blame. I admitted mistakes I hadn't made, intentions I'd never had. Whenever she turned cold and hard, I begged her to be good to me again, to forgive me and love me"
Mungkin lain waktu akan saya cari bagaiamana suasana konflik yang menjadi latar cerita ini, maklum, saya membaca buku ini juga penuh perjuangan di tengah dedlen XD

Sayangnya, cukup tiga bintang saya sematkan buat The Reader :)


“When we open ourselves
you yourself to me and I myself to you,
when we submerge
you into me and I into you
when we vanish
into me you and into you I

Then
am I me
and you are you.” 


11 komentar on "The Reader"
  1. Vinnnn minta eboooknya duongggg :p

    BalasHapus
  2. mmm...buku ini memang tdk mudah utk langsung disukai, apalagi justru menjelang ending baru terasa gregetnya.
    ktknya kurang tepat klo dibaca buru-buru, kesannya malah datar banget ya (^_^)

    BalasHapus
  3. issshhh.. keren baca yang bahasa Inggris...:) aku baca yang terjemahan... *ngantuk*, tapi makin ke belakang, sebenernya cerita makin lumayan menarik

    BalasHapus
  4. wah buku The Reader menjadi buku terbanyak direview di posting bareng ini.

    Kira-kira kesimpulan akhirnya apa ya, hehehe

    BalasHapus
  5. Jadi pengen ngeluarin dari timbunan deh XD

    BalasHapus
  6. Hanna ini tokoh yang egois menurutku. Dia seperti "memanfaatkan" Michael.

    BalasHapus
  7. Aduh, kak Vina ini bisa banget deh menggoda orang baca buku dengan reviewnya >,<
    *cari The Reader di toko buku terdekat xD

    BalasHapus
  8. Kalo di filmnya, konflik batin Hanna lebih banyak ditonjolkan. ternyata di bukunya malah si brondong yang lebih banyak cerita ya? :D

    BalasHapus
  9. Aku tahunya lagu You are Me, I am You xD

    #salahfokus

    tertarik baca setelah tahu ad film sadurannya bbrapa waktu lalu :)

    BalasHapus
  10. Eh The Reader bagusan bukunya atau filmnya?

    BalasHapus
  11. aku malah suka buku yang terkesan suram :)

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,