Oktober 30, 2014

Between Shades of Grey






Judul Buku :  Between Shades of Grey
Penulis : Ruta Sepetys



“Andrius, I'm...scared."
He stopped and turned to me. "No. Don't be scared. Don't give them anything Lina, not even your fear.”


Hidup Lina dan keluarganya berubah hanya dalam hitungan menit. Ketika tentara Rusia menyerbu kotanya dan menangkap para warga termasuk ia, ibunya dan Jonas, adiknya, ketika itu pula kehidupan mereka terampas. Mereka diperbudak oleh tentara Rusia bersama puluhan, bahkan ratusan warga Lithuania berkendara di kereta kereta, berdesak desakan selama berhari hari tanpa diberi makan atau minum, bahkan Lina dan keluarganya menempati kereta ternak.

Dengan sedikit ransum roti perhari, mereka harus berkerja keras setiap hari bahkan saat musim dingin tiba. Menanam bit, kentang, menebang pohon, membuat sepatu dan berbagai pekerjaan kasar lainnya mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan tentara Rusia. Semangat hidup para tahanan ini menipis, mereka tidak merasa berbuat salah, mereka menjadi korban kekejaman Stalin yang kejam bersama aturan aturannya dalam Perang Dunia II. Satu persatu meninggal, entah karena sakit atau hilang kewarasannya lalu ditembak mati oleh tentara biadab itu. Di saat seperti ini, yang Lina harapkan adalah kebebasan. Apakah ayahnya akan datang membebaskannya? Apakah ia sendiri yang mampu membebaskan diri?

Yah membaca kisah yang berlatar konflik perang memang bisa membuat kita jadi ikutan desperate. Mungkin itu yang saya rasakan saat membaca buku ini. Rasanya sesak banget ngebayangin penderitaan yang Lina jalanin, di sisi lain saya jadi lebih bersyukur akan hidup yang saya jalani. Pada usia yang masih belasan tahun, Lina harus mempertahankan hidupnya, di saat anak lain seusianya memikirkan cita-cita, tidur hangat di balik selimut tebal, Lina harus bersusah payah berkerja meskipun hanya demi sekerat roti kering yang bahkan tak cukup menutrisi tubuhnya.

Tapi di saat terburuk pun, masih ada harapan yang diberikan penulis pada tokoh utamanya. Lina masih bisa menggambar, yang merupakan satu satunya hobi dan bakat yang ia miliki dan paling berharga, ia menggambar di manapun yang ia bisa. Di saputangan, di kertas yang diberikan orang, dengan gambar itulah ia menceritakan bagaimana kondisi yang mereka alami. Sayangnya ngga ada cuplikan gambarnya sih, kalau ada pasti lebih bisa membawa suasana muram di buku ini. So far saya cukup suka sama cara penulis bercerita, meski konfliknya diakhiri dengan begitu saja, tapi ada bagian bagian lain dalam cerita yang bisa membuat saya berkaca kaca.

Buku ini membuka pengetahuan saya tentang Perang Dunia II terutama dari kekejaman Rusia dan pasukan NKVDnya terhadap Negara-negara Baltic. Ini yang saya peroleh dari Wikipedia :

Lithuania, and the other Baltic States, fell victim to the Molotov-Ribbentrop pact. This agreement was signed between the USSR and Nazi Germany in August 1939; leading first to Lithuania being invaded by the Red Army on 15 June 1940, and then to its annexation and incorporation into the Soviet Union on 3 August 1940. The Soviet annexation resulted in mass terror, the destruction of civil liberties, the economic system and Lithuanian culture. Between 1940–1941, thousands of Lithuanians were arrested and hundreds of political prisoners were arbitrarily executed. More than 17,000 people were deported to Siberia in June 1941. 

After the German attack on the Soviet Union, the incipient Soviet political apparatus was either destroyed or retreated eastward. Lithuania was then occupied by Nazi Germany for a little over three years. In 1944, the Soviet occupation of Lithuania resumed following the German army being expelled. Following World War II and the subsequent suppression of the Lithuanian Forest Brothers, Soviet authorities executed thousands of resistance fighters and civilians accused of aiding them. Some 300,000 Lithuanians were deported or sentenced to prison camps on political grounds. It is estimated that Lithuania lost almost 780,000 citizens as a result of Soviet occupation, of which around 440,000 were war refugees. 

The estimated death toll in Soviet prisons and camps between 1944 and 1953 was at least 14,000. The estimated death toll among deportees between 1945 and 1958 was 20,000, including 5,000 children. 

Mengerikan, bukan? >_<
1 komentar on "Between Shades of Grey"

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,