Januari 16, 2015

Juliet





Judul buku : Juliet
Penulis : Anne Fortier
Penerjemah  : Linda Boentaram
Penerbit :  Qanita
Cetakan pertama : 2012
Tebal : 716 halaman, paperback
ISBN : 978-602-9225-38-9

Buku bantal pertama di tahun 2015!

Well, sebenarnya buku ini sudah 2 tahun lebih bercokol di lemari saya, melambai lambai meminta saya membuka halamannya. Tapi karena beberapa review mengatakan kalau buku ini kurang bagus, akhirnya nggak saya ambil ambil deh, padahal mah penasaran juga ceritanya seperti apa. 


“Jangan meremehkan kekuatan peristiwa yang terjadi di zaman dahulu”- 47


Jules dan Janice adalah saudari kembar yang dibesarkan oleh Bibi Rose, bibi mereka. Ketika Bibi Rose meninggal, sebuah wasiat disampaikan, bahwa Janicelah yang mendapatkan rumah berserta isinya sedangkan Jules tidak dapat apa apa. Ah, kecuali sebuah surat yang berisi pesan agar ia pergi ke Sienna dan pergi ke sebuah bank di Sienna untuk membuka brankas milik mendiang ibunya yang disimpan di sana.

Jules merasa sakit hati karena Janice yang tidak dekat dengan Bibi Rose malah mendapatkan banyak warisan. Sedangkan ia yang sangat dekat dan menyayangi Bibi rose malah hanya mendapatkan sepucuk surat! Tapi toh dengan dukungan dan semangat dari Umberto, pelayan bibinya yang setia, Jules berangkat juga ke Sienna.

Jules sangat mengagumi kisah Romeo dan Juliet milik Shakespeare, maka ketika ia mengetahui rahasia ibunya di Sienna yang ternyata penyelidikan bertahun tahun tentang kisah Romeo dan Juliet yang sebenarnya, Jules bingung sekaligus luar biasa penasaran. Kisah Romeo dan Juliet yang sebenarnya ternyata terjadi di Sienna dan jauh lebih rumit dari drama milik Shakespeare.

Di Sienna, Jules juga mengetahui kebenaran tentang kematian kedua orangtuanya. Ternyata ayahnya yang seorang profesor, meninggal karena rumahnya terbakar, Sedangkan ibunya meninggal karena kecelakaan mobil. Tak hanya itu, Jules juga menemukan kutukan yang menghantui keluarganya selama berabad-abad, permusuhan antarkeluarga besar, serta politik keji di antara banyak pihak. Dan Jules terjerumus sendirian di dalamnya..
Apakah ia akan menemukan kebenaran dan memecahkan teka teki yang dibuat ibunya serta kembali ke Amerika?

Saya sempat khawatir kalau bakal bosan membaca buku ini, eh ternyata saya lumayan menikmatinya. Jules dan Janice punya selera humor yang sama, sama sama tajam, sarkatis tapi justru bikin pembaca ketawa geli. Memang sih terjemahannya jadi agak aneh, tapi toh masih bisa dibayangkan kejadiannya. Tokoh favorit saya Si Janice, wanita cuek, penuh percaya diri, sedikit ganjen, suka seenak udelnya sendiri, keras kepala, tapi diam diam dia sayang sama kembarannya. Mungkin karena Janice membuat cerita di buku ini nggak monoton percintaan kayak Romeo Juliet, jadi saya makin suka sama dia.

Alur ceritanya juga cepat, meski banyak detil dan maju mundur, saya tak terlalu kesulitan mengikutinya. Ending ceritanya secara garis besad mungkin memang sudah bisa ditebak sih, tapi tetap saja saya dibuat terkejut akan detil detil yang mengejutkan.

Seperti sahabat yang berubah jadi musuh, atau musuh yang ternyata menjadi sahabat.
Saya menyesal baru membaca buku ini sekarang, wkwkwk. But better late than never, right?
2 komentar on "Juliet"
  1. Ini buku yang selalu aku liat di perpus tapi selalu aku lewatkan. Uh, jadi nyesel ngga bawa pulang buku ini untuk dipinjem :<

    BalasHapus
  2. Saya suka banget buku ini. Cerdas, seru, risetnya gila-gilaan, dan tidak sesempurna cerita Rome & Juliet, tapi tetep sweet :) Satu lagi, akhirnya tidak terduga! ^_^

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,