Juli 14, 2015

Because You’ll Never Meet Me




Judul Buku : Because You’ll Never Meet Me
Penulis : Leah Thomas
Penerbit : Bloomsburry Children’s Books
ISBN : 978-1-61963-591-3


Even if you are powerless, your words are not


Pernah nggak kamu membayangkan, ada orang di luar sana yang hidupnya bisa beresiko kalau dia dekat dekat dengan sesuatu yang berhubungan dengan listrik? Tersebutlah Ollie, seorang anak laki-laki yang mengalami kelainan seperti itu. Ia tinggal bersama ibunya di pondok di tengah hutan, tanpa barang barang elektronik di sekitarnya. Tidak ada telepon, televisi apalagi komputer. Sebab jika ia terlalu dekat dengan sesuatu hal yang berhubungan dengan listrik, ia langsung kolaps, kejang kejang sambil mimisan. Pada intinya sih ya... taruhannya nyawa. 

Akibatnya, Ollie tidak punya seorang teman. Ia terisolasi dari dunia luar, hidupnya hanya mengenal ibunya dan Dr. Auburn-Stache, lelaki yang sering menjenguk mereka untuk memastikan keduanya baik baik saja. Atas usul Dr. Auburn-Stache, Ollie diminta untuk menulis sebuah surat kepada seseorang untuk memulai sebuah pertemanan. Hanya ini cara yang dinilai aman saat Ollie mencoba berinteraksi dengan orang luar.

Sebuah surat balasan diterima Ollie, dari seorang anak lelaki yang juga berkelainan, Moritz namanya. Tetapi Mo malah hidup berdasarkan listrik, sebab di tubuhnya ada alat yang bertugas membantu jantungnya berdetak. Selain itu, Mo tidak memiliki bola mata, tetapi meski demikian, ia masih dapat melihat keadaan sekitarnya melalui metode yang disebut echolocation, ia melihat dunia melalui telinganya, dengan decakan lidah yang ia keluarkan, ia dapat meraba seperti apa di sekelilingnya.

Lewat surat surat inilah buku ini diceritakan. Tentang ketakutan masing-masing, pengalaman membahagiakan, sampai ketika keduanya mengalami masa tersulit, melalui suratlah, keduanya saling menguatkan. Yang lebih mengejutkan, karena ternyata ada rahasia yang diam diam disembunyikan oleh salah satu dari mereka. Rahasia tentang dirinya sendiri serta sahabat penanya yang mungkin akan menghancurkan hubungan mereka...


All of us may have darkness in our past, Oliver. Some of us are haunted by those who came before us


Well, membaca sinopsisnya pasti membuat kalian penasaran kan? *pede* saya juga gitu sih, meski kemudian saya ngga kaget kaget amat sama ending ceritanya karena sebelum baca, saya tahu kalau ini novel tentang LGBT. Dari awal juga udah ada benang merah yang membuat saya meraba raba, siapa dan apa rahasia yang disimpan. Tapi tenang saja, LGBT nya bukan spoiler kok, karena memang ada kejutan lain yang akan kalian temukan di sini.

Sebenernya novel ini padat banget ceritanya, mulai dari persahabatan, LGBT, sampai bullying, ada di buku ini. Sekilas saya jadi membandingkan buku ini dengan sebuah buku bertema sama, yaitu Aristotle and Dante Discover The Secret of Universe. Mungkin isu LGBT memang lagi hangat di luar negeri sana, makanya banyak penulis terinspirasi membuat karya bertema hal itu. Tapi kalau saya sih, lebih memandang buku ini dengan cerita persahabatannya, tentang bagaimana seorang teman yang bahkan belum pernah berjumpa, bisa saling menguatkan satu sama lain perihal masalah pribadinya masing masing. Saya jadi ingat pernah membaca entah di mana, bahwa terkadang lebih gampang menceritakan masalah kita kepada orang yang sama sekali tidak kita kenal, orang yang tidak tahu siapa kita, karena sebenarnya kita hanya butuh didengarkan. Sedangkan orang yang sudah kenal dengan kita, akrab dan tahu seperti apa sih kita ini, biasanya mereka tak cukup hanya mendengarkan. Mereka akan mengomentari bahkan menjudge hal hal yang sebenarnya tidak 100% mereka ketahui. Begitulah manusia.

Daripada Mo, saya lebih menyukai karakter Ollie yang optimis dan hampir selalu ceria. Bicaranya blak blakan, seakan akan apa yang terlintas di pikirannya langsung saja ia kemukakan. Ia juga selalu penasaran, selalu ingin tahu, dan agak keras kepala. Ollie juga lebih ekspresif, terutama terhadap orang yang ia sayang.

Menurut status penulisnya di goodreads, sih, sekuel novel ini
akan release saat Winter 2017, judulnya Nowhere Near You. Novel yang cukup bagus, menurut saya. Kamu bisa mencoba membacanya ^^

2 komentar on "Because You’ll Never Meet Me"
  1. Wah menarik nih. Tema LGBT jarang mengemuka. Sekalinya baca punya lokal, Before Us - Robin Wijaya (kalo g salah penulisnya) pembaca diajak bersedih. Belum ada terjemahan indonesianya y?

    BalasHapus
  2. Reviewnya kereeen, as always. Iya aku juga lebih suka Ollie walau kadang ngerasa ni anak cerewet bener sik xD dibanding Mo yang kelam dan suram.

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,