Maret 25, 2016

Jukstaposisi (cerita tuhan mati)




Judul Buku : Jukstaposisi (cerita tuhan mati)
Penulis : Calvin M Sidjaja
Penerbit : Gagas Media
Penyunting : Windy Ariestanty
Cetakan pertama : 2007
Tebal : 280 halaman


Kenapa jika seseorang mati, orang lain akan bersedih?


Jukstaposisi merupakan buku yang sudah lama ada di timbunan saya. Buku ini sudah susah ditemukan di toko buku, maka ketika seorang teman (Lulu) memberitahu bahwa dia punya novel ini, alhasil dengan penuh semangat langsunglah saya todong buat dipinjam. Itu pun masih perlu waktu bertahun tahun sebelum akhirnya kelar saya baca kemarin. Masih ada lagi, selesai baca buku ini, saya masih bapro (baper otak) jadi niat ngereview juga nggak kelar kelar.
Sebenarnya.. Saya masih bingung sih mau ngereview apa. :( Tapi saya akan coba cerita sedikit menurut pemahaman saya apa adanya, deh.

Buku ini menceritakan seorang gadis SMP bernama Ashra Trivurti yang baru pindah ke Jakarta dari Denpasar. Ashra tinggal bersama neneknya di apartemen yang mewah dan bersekolah di sekolah terbaik yang elit. Ashra memiliki kemampuan mengetahui masa depan yang belum terjadi.

Sampai sini, sinopsis saya mungkin agak memusingkan untuk dipahami.
Sebenarnya, Ashra adalah sang waktu itu sendiri, ia terlahir dari mimpi para tuhan yang sedang bermimpi. Jadi ada banyak tuhan yang sedang tertidur, dua di antaranya (Kala dan Bhumi) adalah orang tua Ashra. Mimpi para tuhan itu adalah "dunia manusia" Ashra, dunia kita, sehari hari. Ashra harus menjadi tuhan, melalui sepuluh jalur tuhan yang ia lalui, sehingga ia dapat mempertahankan dunia para tuhan. Membuat mereka terbangun dari tidur panjangnya.
Banyak pendapat yang menyebutkan bahwa novel ini penuh filosofi, tetapi saya sendiri bingung, bagian mana yang filosofis? #dikeplak. Mungkin bagian di mana kehidupan ini tidaklah nyata? Bahwa kita memiliki kemampuan menjadi tuhan di dunia kita sendiri? Atau bagian yang mana?

Yah yang saya suka bukan filosofinya sih, tapi cara penulis bercerita. Memang butuh konsentrasi lebih saat menyimak kisah Ashra, tapi saya ngga kecewa karena ceritanya memang menarik untuk diikuti. Setelah membaca, saya merasa puas sekaligus lega, entah kenapa. Mungkin karena saya berharap cemas terhadap Ashra, atau mungkin saya sekedar puas karena memiliki pengalaman membaca novel yang menceritakan tuhan tuhan dengan santainya. Seingat saya sih, baru buku ini yang saya baca, saya bingung tapi saya puas bacanya. Tanpa harus merasa desperate kayak 100 tahun kesunyiannya Marquez atau Cantik itu Lukanya Eka.
Kira kira Calvin akan menulis buku lagi ngga ya?
Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,