Juli 27, 2016

Sekolah di Atas Bukit





Judul Buku  : Sekolah di Atas Bukit
Penulis : The Nature Conservancy
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 280 halaman, ebook di SCOOP
Cetakan pertama : 2015
ISBN : 978-602-03-1593-5


Aku hanya ingin bertemu. Memastikan kau masih di sini.

Kalau tidak di sini, aku mau ke mana lagi? Tempat ini rumahku.


Sekolah di atas bukit berisi 31 cerita yang berhubungan dengan konservasi lingkungan di Kalimantan Timur. Cerita pendeknya pun macam-macam, meski memang diambil dari pengalaman para aktivis TNC saat bertugas. Ada yang kocak macam Pesan yang terbawa Angin, ada yang sarat tantangan seperti Melacak Orangutan Segah. Ada juga yang menceritakan keberanian seperti pada Finding Pongo. Secara garis besar tentu saja ceritanya setema, serupa, mirip, tapi buat saya tetap saja menambah ilmu baru tentang alam luar.
Sebenarnya tidak semua merupakan cerita pendek, beberapa di antaranya adalah artikel yang membuka pandangan pembacanya tentang isu iklim serta orang-orang yang bergerak di belakangnya. Ya, tentu saja ada banyak pengalaman yang mewarnai kehidupan para pejuang lingkungan, baik yang di garis depan maupun mereka yang berada di dalam gedung-gedung mencari donatur dan sponsor demi lancarnya misi mereka menyelamatkan lingkungan.

Dari keseluruhan bab, Cerita pertama merupakan cerita yang saya suka, berjudul Ini Rumahku. Cerita pembuka ini tentang seorang aktivis lingkungan yang terjun langsung ke medan dan bertemu hewan-hewan yang dilindungi. Sejujurnya saya agak terlalu tinggi memasang harapan, karena ternyata buku ini nggak semuanya berisi cerita pendek. Juga cerita di dalamnya hanya dilengkapi dengan ilustrasi. Padahal menurut saya akan lebih bagus jika beberapa cerita atau saat pergantian bab, dapat disisipkan foto-foto tentang situs konservasi tersebut. Ya memang sih sekarang sudah ada mesin pencari gambar, tapi kalau disisipkan dalam buku, menurut saya akan menambah keterikatan dan keterhubungan antara pembaca dengan buku yang ia baca. Apalagi ini nonfiksi.

Pemanasan global memang merupakan masalah lingkungan yang makin lama makin memprihatinkan. Saya ingat ketika masih awal kuliah dulu terkesima dengan film An Inconvenient Truth milik Al Gore di salah satu jaringan TV Berlangganan. Betapa menakutkan pengaruh pemanasan ini. Setelah itu pun, masih saja ada oknum-oknum yang menentang bukti pemanasan global, dan menganggap itu semua hanyalah periode biasa yang memang akan dialami oleh bumi. Saya rasa buku-buku seperti Sekolah di Atas Bukit ini juga berperan dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian orang-orang terhadap isu lingkungan. Terutama karena hutan Indonesia yang semula 130 juta hektar, di tahun 2011 hanya tersisa 90 juta hektar (Dari artikel Indonesia Negara Adidaya yang [Tak] Berdaya). Pemulihan hutan juga tidak bisa dalam sekedipan mata akan langsung menampakkan hasil. Masih ada proses panjang yang harus ditempuh dan juga dukungan dana dan sumber daya manusia yang tidak sedikit.

Maka, sayangilah lingkunganmu. Sayangilah hutanmu. Karena bumi masih akan kita wariskan kepada anak cucu kita kelak.




Terima kasih untuk SCOOP, Gramedia.com dan Gramedia Pustaka Utama karena udah mengijinkan saya memilih buku ini gratis \o/



Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,