Oktober 28, 2017

The Storied Life of AJ Fikry



Judul Buku : Kisah Hidup AJ Fikry - The Storied Life of AJ Fikry
Penulis : Gabrielle Zevin
Penerjemah : Eka Budiarti
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Oktober 2017
Tebal : 280 halaman, baca di SCOOP
ISBN : 978-602-037-5816



Sebuah pepatah menyatakan, jangan kau iri terhadap apa yang didapat orang lain, karena kau tak tahu kehilangan apa yang pernah ia rasakan.

Hal itu mungkin sesuai untuk kisah AJ Fikry, yang kehilangan istri dan koleksi buku termahalnya sebelum ia mendapatkan paket yang akan mengubah hidupnya. Paket itu kelak membantu AJ mengobati luka hati dan rasa kehilangannya. 

Awalnya, AJ hanya seorang pria pemilik toko buku di sebuah pulau kecil bernama Pulau Alice. Turis-turis terkadang mengunjungi pulau ini selama musim panas, dan dari situlah sebagian besar penghasilan toko buku milik AJ berasal. Secara garis besar, tidak banyak penghasilan yang bisa ia dapatkan dari mengelola toko buku, tapi saat itu ia bahagia bersama istrinya. 

Semenjak istrinya meninggal, AJ makin menjerumuskan hidupnya di balik tumpukan buku. Sampai suatu malam ia mabuk dan pagi saat sadar, buku bernilai puluhan ribu dolar miliknya telah dicuri orang. 

Merasa patah hati dan pasrah karena laporan polisi juga tak kunjung menampakkan hasil, AJ mulai menjalani hidupnya sebagai rutinitas belaka. Ia merasa tak ada  lagi hal yang mampu membuatnya bersemangat. 

Tapi tentu saja cerita sebenarnya baru saja dimulai ketika ia menerima sebuah paket. Well, paket yang tidak disangka sangka, sebenarnya.



Hmm..


Saya cukup menyukai cerita AJ Fikry ini. Awalnya saya mengira ceritanya bakal banyak konflik atau apalah gitu. Tapi ternyata ceritanya sederhana, malah datar di awalnya.

AJ bukan orang yang gampang disukai, sikap yang cuek dan cara bicaranya yang blak blakan membuat orang-orang kurang bersahabat dengannya. Tapi seiring cerita bergulir, cara pandang AJ dan tokoh lainnya mulai berubah. Meski tidak berubah drastis menjadi sosok yang ramah, AJ menjadi lebih terbuka terhadap orang lain. 

Sedangkan kisah AJ sendiri seperti kisah kehidupan "biasa" lainnya, kecuali bagian buku bukunya. Dikisahkan sebagai pemilik toko buku yang juga gemar membaca, ada banyak kutipan, review buku, dan puluhan judul buku bertebaran di dalam satu buku ini. Hampir kesemuanya buku buku asing yang belum pernah saya baca, sehingga ketika AJ menghubungkan buku tersebut dengan ceritanya, saya sering ngga ngerti sih maksudnya gimana.

Tapi ngga apa sih. Seperti yang disebutkan dalam cerita

"Kita harus melihat isi banyak buku. Kita harus percaya. Kita setuju untuk kecewa sesekali, agar bisa antusias dari waktu ke waktu"

Ngomong-ngomong, saya ngerasa terjemahannya agak kaku, entah memang cara si penulis bercerita emang begitu atau pengaruh dari terjemahannya sendiri. 

  
Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,