Juni 09, 2019

The Girl Before




Judul : The Girl Before
Penulis : JP Delaney
Penerjemah : Endang Sulistiowati
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetakan pertama: 2019
Tebal : 416 halaman, baca di Gramedia Digital
ISBN : 978 602 04 88097


Dan itulah yang sebenarnya dicari semua orang, kan? Seseorang untuk mengurus kekacauan di dalam kepala kita?

Rumah itu terlihat menyolok dari jauh karena berbeda dengan rumah rumah di sekitarnya. Dengan desain minimalis dan berteknologi tinggi, Jane sendiri masih belum percaya penuh bahwa One Folgate Street disewakan dengan harga yang cukup ramah bagi kantong pekerja lepasnya.

Tapi rupanya rumah ini tak disewakan hanya dengan membayar uang sewa, ada ratusan syarat dalam perjanjian yang harus disetujui Jane serta tahap wawancara dengan sang pemilik,  Edward Monkford.
Singkat kata, Jane mengantongi kunci rumah itu tak lama setelah ia lolos tahap wawancara.

Rumah itu adalah fase beta dari tahap ujicoba pengembangan arsitektur yang dilakukan Edward. Dengan kata lain, selama menjadi penyewa, Jane setuju untuk menjadi kelinci uji coba dalam hal bagaimana lingkungan rumah dapat meningkatkan kemampuan dan energi positif orang di dalamnya.

Pada awalnya Jane puas bisa tinggal di One Folgate Street. Sampai ia mulai digelitiki rasa ingin tahu yang besar tentang kasus kematian yang menimpa Emma, penyewa sebelumnya. Serta kasus kematian istri dan anak Edward saat rumah itu dibangun.

Dikisahkan secara bergantian dari sudut pandang Emma dan Jane, pembaca berhasil dibuat penasaran dan menerka nerka, apa yang sebenarnya terjadi. Berhubung kasus kematian Emma tidak pernah terselesaikan dengan tuntas. Ia disebut meninggal karena kecelakaan, sedangkan beberapa orang berpendapat bahwa Emma sebenarnya meninggal karena dibunuh.

Apa yang sebenarnya terjadi di One Folgate Street dan mengapa Emma meninggal dengan tragis? Apakah Jane juga dalam bahaya karena menjadi penyewa rumah yang sama?


Saya cukup dibuat penasaran dengan bagaimana penulis membuat pembaca menduga duga siapa sebenarnya yang bersalah dalam tragedi kematian Emma. Meski sebenarnya si pelaku tidak terlalu mengejutkan saya, tetapi semakin berkembangnya cerita, fakta dan kebohongan makin berkelindan membuat pembaca meragu ragukan praduganya.

Jane dan Emma sebagai tokoh utama juga menjadi bintang dalam tiap babnya, semua kejadian yang terjadi dalam buku ini berfokus pada mereka, dipengaruhi dan terpengaruh oleh kehadiran mereka. Para tokoh pendukung ya bener bener jadi tim hore aja di buku ini.

Secara keseluruhan, cukup seru sih sampai lembar terakhirnya. Ngga tegang tegang amat, tapi cukup bikin pembaca penasaran.

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,