Mei 19, 2021

Dear Evan Hansen




Judul buku : Dear Evan Hansen
Penulis : Val Emmich
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 424 halaman
Cetakan pertama : 2020
Baca di Gramedia Digital

Kurasa itulah yang terjadi kalau ada orang yang meninggalkan kita. Saat mereka pergi, kau tidak perlu diingatkan tentang semua hal buruk. Kau bisa mengenang orang itu sekehendakmu. Selamanya. Sempurna.

Dear Evan Hansen bercerita tentang Evan yang berbohong tentang persahabatannya dengan Connor, seorang siswa yang baru saja meninggal karena bunuh diri.

Sebenarnya hal ini tidak disengaja, ketika ibunya Connor menemukan surat bertuliskan "Dear Evan Hansen", secara otomatis ia mengira anaknyalah yang mengirim surat itu kepada Evan. Padahal surat itu diketik Evan untuk dirinya sendiri sebagai bagian dari terapi dari psikiaternya. Nah, saat dia mencetak surat itu, si Connor merebutnya. Begitulah mengapa surat itu bisa ditemukan di kamar Connor.

Sialnya, ketika Cynthia (ibunya Connor) mengonfirmasi persahabatan Evan dengan mendiang Connor, Evan tidak dapat menyangkalnya. Alih alih mengatakan kebenarannya, Evan malah makin membumbui "persahabatan" tersebut, bahwa mereka bersahabat sangat akrab. Bahkan Evan dibantu temannya malah membuat email email palsu seolah ia dan Connor bersahabat diam diam.


Hal ini terus membesar sampai seluruh sekolah mengetahuinya. Bahkan sampai ada gagasan untuk membuat Proyek Connor, sebuah ambisi untuk mengumpulkan uang sebanyak 50.000 dollar.

Tapi sampai kapan Evan mau berbohong? Jauh di lubuk hatinya ia tahu bahwa ia harus segera memberitahu kenyataannya kepada keluarga Connor, terutama kepada Zoe, adik Connor yang hubungannya makin hari semakin dekat dengan Evan.

Sebuah buku dengan cerita yang ringan, mungkin karena berdasar dari theater Broadway, makanya konflik yang diceritakan tidak rumit rumit amat. 

Diceritakan dari dua sudut pandang, Evan dan Connor (yang sudah mati), buku ini mengambil tema bunuh diri dan persahabatan yang amat akrab bagi para remaja dan young adult.

Evan Hansen diceritakan sebagai seorang murid yang "tak kasat mata" di sekolah. Dia penyendiri, punya gangguan cemas, dan orang tua yang bercerai. Hidupnya hanya berkisar antara rumah, klinik dokter, sekolah. Ia mengkhawatirkan banyak hal, yang membuatnya tidak berani mengerjakan hal-hal baru.

Connor tidak diceritakan dengan banyak di awal cerita, tetapi setelah kematiannya, ia mulai bercerit tentang banyak hal. Tentang anggapan orang orang bahwa ia anak yang bermasalah, orang orang yang tidak percaya padanya. Juga tentang sahabat yang pernah ia punya, tapi terlepas dari genggamannya. Ia membenci tapi juga menyayangi keluarganya. Ia yang dalam pencarian jati diri, tergelincir dan memutuskan untuk mengakhiri saja hidupnya.

Saya sebagai seorang emak, sebenarnya cemas sih setelah membaca buku ini. Bagaimana seharusnya cara orang tua menunjukkan kepada anaknya bahwa apapun yang terjadi sama anaknya, ia akan selalu mencintainya? Bagaimana meyakinkan si anak bahwa ia begitu berarti?

Tiga bintang untuk Evan Hansen, kabarnya filmnya akan liris akhir tahun nanti. Semoga sama bagusnya seperti ceritanya.


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,