Agustus 11, 2022

Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold 1)

 





Judul Buku : Funiculi Funicula (Before The Coffee Gets Cold #1)

Penulis : Toshikazu Kawaguchi

Penerjemah : Dania Sakti

Tebal : 224 halaman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan Pertama : 2021

ISBN : 978-602-065-1927


Akhirnya aku mengerti. Kenyataan tidak berubah


Jika ada kafe yang bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu, maukah kamu mencobanya? Ke mana kamu akan pergi, apakah ke masa lalu atau ke masa depan?


Sebuah kafe yang terletak tersembunyi ini hanya berupa kafe kecil dengan tiga meja dan satu konter dengan tiga kursi. Tidak banyak pengunjung yang datang, tapi dalam buku ini diceritakan beberapa tokoh yang sering datang dan jadi langganan. Tokoh-tokoh ini kelak akan mencoba peruntungan mereka dengan duduk di salah satu kursi dan melakukan perjalanan antarwaktu. 

Satu yang pasti dalam perjalanan ini adalah bahwa kenyataan tidak akan bisa diubah. 



Rasanya sia-sia kalau melakukan perjalanan antarwaktu tapi kok nggak bisa ngubah kenyataan. Tapi setelah membaca sampai habis, saya berpikir lagi bahwa memang itu yang terbaik bagi hukum alam. Ada hal hal yang memang tidak bisa diubah karena jika diubah, jelas akan ada baanyak hal yang dipengaruhi. 

Dari beberapa perjalanan waktu di buku ini, saya paling suka ketika Kei, salah satu tokoh utama wanita, melakukan perjalanan ke masa depan. Mungkin saya jadi kebawa perasaan sih ya, tapi emang sediih tapi terharu gituu. Cerita yang lainnya memang ngga jelek sih, cuma sedikit berkesan dan karakternya memang kurang berkembang kalik ya. Jadi berasa datar aja bacanya. Sebenernya saya berharap kalau demit di kafe ini bakal ada ceritanya di buku ini, tapi ternyata baru ada nanti di buku dua. 

Karakter di buku ini juga tidak terlalu menonjol, Kazu yang menurut saya jadi pion penting dalam cerita juga hanya digambarkan sebagai sosok yang cool, cenderung dingin malah. Tokoh Kei yang digambarkan sensitif dan perasa juga sebenernya menurut saya ngga terlalu digambarkan dengan ekspresif. Kecuali kalau dia sering nangis entah terharu atau sedih. 

Jadi ya begitulah, yang paling membuat saya betah membaca buku ini sebenarnya karena penasaran melalui apa mereka bisa pergi melintasi waktu. Mengapa mereka masih keukeuh mau pergi ke masa lalu atau masa depan kalau mereka tetap tidak bisa Menge kenyataan?



Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,