Januari 16, 2023

Crying in H Mart

 




Judul buku : Crying in H Mart

Penulis : Michelle Zauner

Penerbit : Pan Macmillan

Tahun terbit : Mei 2021

Tebal :  272 halaman (7 jam 23 menit)

ISBN : 978-1-5290-3380-9


How cyclical and bittersweet for a child to retrace the image of their mother

Di usianya yang kedua puluh lima, ketika ibunya dulu pernah berkata bahwa usia tersebut adalah usia istimewa, Michelle kehilangan ibunya. Sosok ibunya begitu berperan dalam kehidupan Michelle, sehingga sejak awal ibunya divonis kanker, Michelle berusaha selalu ada di sisi sang ibu. 


Meskipun mereka terkadang berselisih tentang satu dua hal, Sang Ibu adalah orang terdekat Michelle. Di buku ini Michelle mengenalkan kita dengan ibunya yang telah tiada, dari awal kepindahan sang Ibu ke Amerika sampai kepergian sang Ibu dan bagaimana Michelle mengenang sosoknya. 


Sebagai individu dengan pengaruh dua kebudayaan dari ayah dan ibunya, Michelle sedari kecil diperkenalkan tentang Korea oleh ibunya. Sang Ibu yang suka sekali masak dan makan makanan Korea terutama, begitu totalitas ketika mencoba makanan baru atau makan makanan tertentu. Terkadang ia juga mengajak Michelle berlibur ke Korea dan mendukung Michelle belajar berbahasa Korea. 


Di buku ini Michelle menceritakan kisahnya dengan alur yang berkelindan maju dan mundur. Ada kala ia bercerita perihal masa kecilnya ketika ia jatuh dan cidera lalu ibunya alih alih mengasihani dan menciuminya malah memarahinya habis-habisan. Dididik dengan kultur Asia yang keras membuat Michelle terkadang iri dengan teman-temannya. Tapi perihal makanan, Ibunya selalu memberi kelonggaran. Ia tidak harus menghabiskan seluruh makanan jika ia tidak menyukainya. You are what you eat, kata sang ibu kepada Michelle.


Mendengarkan cerita Michelle yang ia bawakan sendiri lewat audio book, membuat saya bertanya tanya, bagaimana perasaannya ketika mengingat kembali perihal sang Ibu. Patah berkali-kali lagikah hatinya, menangiskah ia saat membacanya, atau berapa kali ia harus mengulang membaca bagian bagian tertentu karena suaranya bergetar? 

Umma, Umma..


Remember that life is fragile and she could be gone in any moment


Tapi untung cerita ini ditutup dengan manis. 

Tentu saja pesan moralnya sayangi orang-orang yang dekat dengan kalian. Make momments, say you love them loud, because time is flying fast. 

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,