Januari 06, 2012

Pretties


Judul Buku : Pretties
Penulis : Scott Westerfeld
Penerjemah : Yunita Candra S.
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : Oktober 2010
ISBN : 602-859-021-5

Masih ingat dengan Tally Youngblood? Ya, seorang buruk rupa yang kabur dari operasi perubahan menjadi rupawan sebelum ulang tahunnya ke-16. Di buku kedua ini, diceritakan bahwa Tally telah hidup bahagia di kota Rupawan Baru, tentu saja menjadi seorang yang sempurna, seperti cirri khas Kaum Rupawan. Kehidupannya bahagia, persahabatannya dengan Shay yang dulu sempat hancur sekarang kembali normal kembali. Tally bahkan juga sudah bisa berteman lagi dengan Peris, sahabat lamanya dari Uglyville.

Petualangan Tally dimulai ketika ia mencoba masuk dalam keanggotaan kelompok Crim, kelompok yang berisi anak-anak muda yang sering menantang bahaya dan kelompok yang disegani di Kota tersebut. Ketika proses inisiasi diadakan, Tally bertemu dengan Croy, seorang buruk rupa yang mengantarkan pesan bahwa Tally harus pergi ke Valentino 317. Diiringi rasa penasaran dan ditemani Zane, cowok keren yang merupakan ketua dari Kelompok Crim, Tally pergi dan mencari kamar 317 tersebut.

Tapi ternyata proses menemukan kamar itu sendiri telah memberikan efek besar bagi ingatan dan pikiran Tally. Dalam usahanya menemukan kunci kamar tersebut, ia merasa pikirannya lebih segar dan lebih tajam. Padahal Tally harus memanjat menara yang tingginya lima kali lebih tinggi daripada Valentino mansion itu sendiri. Di kamar ini, Tally menemukan sebuah surat dan 2 butir obat yang ditujukan untuknya.

Jalan cerita berikutnya mungkin sudah bisa ditebak, Tally harus melarikan diri dari kota Rupawan Baru. Tapi ke mana? Dengan siapa? Naik apa? (lhah kayak lirik lagu..)

Pertanyaan-pertanyaan sederhana itu yang dirangkai dengan apik oleh Si Penulis sampai menjadikan petualangan Tally kali ini tak kalah seru dengan Seri pertamanya. Meski saya bisa menebak endingnya, tetapi saya cukup puas dengan “tambahan” lain yang diceritakan penulis di akhir cerita.

Satu pikiran Tally yang saya suka,
" Setiap orang di dunia terikat pada tempat asalnya, namun setidaknya kau harus mencoba berpikir lebih luas. Kalau tidak, kau ibarat katak dalam tempurung, yang menyembah para dewa gadungan." (Hal. 320)

Penulis juga menyisipkan beberapa poin kehidupan di dalam cerita ini, seperti naluri alamiah manusia untuk merusak, untuk menghancurkan, tapi kita juga punya naluri untuk merawat, menyayangi dan mengasihi. Serta bagaiaman cerdiknya penulis membawa kita mempertanyakan ke”ada”an diri kita sebagai manusia. Apakah hanya pion yang diatur ataukah sebagai individu yang bebas dan merdeka? Serta bagaimana kekuatan alam itu sebenarnya. Bahkan ide mengenai bakteri pengurai minyak bumi itu membuat saya bergidik mendengarnya. Tentu saja bakteri seperti itu ada, hanya saja saya tidak tahu apakah efeknya bisa sedahsyat itu?

Jadi, tiga bintang untuk Pretties, dan saya penasaran bagaimana cerita Tally ini akan berakhir di buku ketiga?
5 komentar on "Pretties"
  1. Aku uda punya buku Uglies dan Pretties tapi blm kebaca. Masih nunggu Uglies #3 susah dicari ya skg~

    BalasHapus
  2. iya nih, udah terbit tapi langka. --"

    BalasHapus
  3. siapa yg punya ya buku ketiganya.. *penasaran*

    BalasHapus
  4. Eeee, punya bukunya ga Vin? Aku punya 4 e-booknya seri Uglies, Uglies, Pretties, Special, sama Extra.. Tapi blm terbaca.. haha

    Kalau punya pinjam dong... ^^

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,