September 26, 2013

Eleanor & Park





Judul Buku : Eleanor & Park
Penulis : Rainbow Rowell
Edisi : eBook, 329 halaman
Penerbit : Orion Books
ISBN : 978-1-4091-1633-2

Kamu pernah jatuh cinta?

Siapa dia yang jadi cinta pertamamu?
Apa dia seorang yang tampan/cantik? Terkenal di sekolah?

Dengan nilai akademis yang bagus, postur tubuh yang menawan, jago olahraga.

Ataukah dia hanya seorang gadis/pria yang biasa saja?
Yang seringnya malah diolok-olok, entah karena tampilannya yang aneh, atau karena ada hal yang tak biasa pada dirinya.
Yang mana kisahmu?

Kali ini saya akan berbagi sedikit cerita tentang cinta pertama. Bukan, ini bukan cinta monyet yang sekadar lalu, sekadar suka tanpa ada getar rasa yang berkelip kelip di dada. Ini perasaan yang bisa membuatmu jungkir balik seperti naik bianglala.


Gadis itu bernama Eleanor, tidak terlalu tinggi, rambutnya ikal berwarna merah. Sedangkan si anak lelaki bernama Park, dengan wajah khas Asia, postur tinggi dan jago taekwondo.

Pertemuan mereka berawal di bus sekolah, ketika duduk berdekatan lalu pelan-pelan terjalin ikatan. Park yang sering membaca komik, diam-diam sadar bahwa gadis di dekatnya itu sering mencuri-curi baca. Lama kelamaan, Park mulai meminjamkan komik-komiknya kepada Eleanor, diam-diam. Karena, entah mengapa rasanya gadis itu tidak mau terlihat dekat dengan orang lain, termasuk dia.

Di bus sekolah, cerita mereka mulai terjalin. Eleanor yang sarkastik dengan Park yang menarik. Cerita-cerita dalam komik biasanya yang mereka debatkan, X-Men, Batman, sampe Watchmen juga diobrolin X)
Ngga Cuma komik, ternyata mereka memiliki kesukaan yang sama, mendengarkan musik. Park mulai merekamkan lagu-lagu favoritnya untuk diberikan kepada Eleanor, sampai lama-lama di antara mereka tumbuhlah cinta.

Witing tresno jalaran saka kulino. Si Mbahku seringkali berpetuah. ._.

Cinta itu ada karena terbiasa. Bahasa sastranya. :p

Perjalanan cinta dua sejoli ini bukan main rumitnya, bukan dari segi cinta segi empat atau segi macam-macam. Tekanan justru muncul dari dalam diri Eleanor sendiri. Park sering merasa kalau Eleanor bersikap defensif, terkadang terlalu cuek, sarkastik, bahkan terkadang insecure dan cenderung bukan tipe ’gadis cantik nan baik hati’. Ini yang membuat Park berpikir-pikir, apakah Eleanor mampu diterima oleh keluarganya?


Eleanor sendiri merasa beruntung memiliki kekasih seorang Park. Berada di sisinya mampu membuat Eleanor lupa segala kesulitan yang dialaminya di rumah. Ya, Eleanor dan empat saudaranya tinggal bersama ibu kandung dan seorang ayah tiri yang menyeramkan. Bukan menyeramkan dari segi hantu yah, Richie nama pria itu, adalah lelaki yang pernah mengusir Eleanor dari rumahnya sendiri selama satu tahun. Satu tahun yang penuh perjuangan, satu tahun kehilangan kontak dari keluarganya, sampai sutau hari ia dibolehkan kembali. Bersama ibu dan saudara-saudara yang dicintainya, dan Eleanor harus bertahan agar ia tidak diusir lagi. Agar ia tidak melihat keluarga tercintanya disakiti lagi oleh lelaki tidak bermoral tersebut.

Tapi itu bukan perihal mudah. Karena keluarganya takut dengan Richie. Ibunya setengah mati mempertahankan kehidupannya di sisis lelaki itu. Sedang saudara-saudaranya, mau dibawa ke mana agar mereka bisa aman? Asalkan mereka tidak membuat marah Richie, mereka yakin bisa melalui permasalahan ini semua.

Itu belum selesai, Eleanor masih harus merasakan bagaimana dibully oleh teman-teman sekolahnya. Wajahnya yang tidak cantik dan rambutnya yang merah terang sering membuat ia dicela dan dipermalukan di depan umum. Bagaimana cara Eleanor bertahan? Entahlah, karena ternyata nilai-nilai pelajarannya sangat memuaskan. Dia bahkan menjadi murid kesayangan Guru Bahasa Inggris.

Membaca novel ini membuat saya kelimpungan, rasanya seperti dijungkir balik. Kepala di kaki, kaki di kepala. Seluruh emosi saya turut dalam konflik yang dibangun si penulis dengan mahirnya. Saya ikut meraskan jatuh cinta pelan-pelan dengan Park, ikut ketakutan ketika Richie berulah, ikut kesal saat Eleanor dibully, ikut sedih saat ada hal buruk yang terjadi.

Eleanor dan Park mengingatkan saya bahwa hidup tak ada yang benar-benar bahagia selamanya.

” There’s no such thing as handsome princes, there’s no such thing as happily ever after.”

Ketabahan, kekuatan, rasa kasih dan kesabaran yang ditunjukkan Eleanor membuat saya berpikir, mungkin Eleanor tidak ingin orang yang ia sayangi ikut merasakan sakit yang ia rasakan.
Lalu, Park. Ia memiliki cinta dan pengertian, peneguhan dan dukungan, apapun yang kamu butuhkan dari seorang pasangan.

Sayangnya.... selain bertebaran kata-kata kasar, buku ini punya ending yang........membuat saya banting bantal saking gemasnya. ._.

Penasaran? Bacaa doonk :p

Satu kutipan favorit saya.

'I don’t like you,’ he said. ‘I need you.’

Ingin tahu lebih banyak tentang penulisnya, Rainbow Rowell ? Cek aja di blognya 'Rainbow
3 komentar on "Eleanor & Park"
  1. trus jadinya si eleanor dan park bareng apa gak vina? tuh kan aku jadi kepo pengen tahu :D

    BalasHapus
  2. bhihihik, ayoo baca aja esiii XD

    @cut : hihi, yes banyak yg penasaran sama buku ini

    BalasHapus

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,