Judul Buku : Laut Bercerita
Penulis : Leila S Chudori
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Oktober 2017
Tebal : 379 halaman, baca di SCOOP
ISBN : 978-602-424-694-5
Ketidaktahuan dan ketidakpastian kadang-kadang jauh lebih membunuh daripada pembunuhan
Menggulingkan pemerintahan yang akarnya telah merambat selama puluhan tahun tentu bukan perkara mudah. Terlebih bila teror dan paksaan mencengkeram para rakyatnya . Keluarga konglomerat itu semakin kaya, sedangkan rakyat makin diperas dan menderita. Kemiskinan, ketidak bebasan berpendapat, pengekangan serta diskriminasi membuat beberapa orang "gatal" dan bergerak diam-diam. Laut termasuk di antaranya.
Namanya Biru Laut, mengambil kuliah jurusan sastra Inggris di salah satu universitas di Yogyakarta pada tahun 1991-an. Ia bergabung dalam kelompok Winatra, yang bertujuan untuk membantu rakyat yang ditindas pemerintah dengan semena-mena. Bersama Sunu, Kinan, Mas Gala, Daniel, Alex, Julius dan masih banyak lagi, mereka mengobarkan semangat bagi rakyat dan mengajak pemuda lain yang memiliki misi seperti mereka untuk bergabung dan melangkah bersama.
Tentu saja pemerintah tak tinggal diam. Beberapa kali pergerakan mereka diikuti dan diawasi, bahkan juga digagalkan. Tapi semangat untuk melihat Indonesia yang lebih baik terus membuat mereka saling mendukung satu sama lain. Meski mereka berkali kali pindah markas, bersembunyi dari kejaran intel, tapi toh tetap saja mereka juga pernah diinterogasi dan "diberi peringatan".
Begitulah Laut bercerita di dalam buku ini, tentang mereka yang melawan dan dihilangkan secara paksa. Tentang mereka yang diculik dan dikembalikan ke haribaan segara, bukan kepada keluarga.
Jujur saja saat membaca buku ini di awal-awal cerita, tak besar ekspektasi saya. Satu satunya motivasi saya membaca buku ini adalah karena saya menyukai Pulang, karya Leila Chudori sebelumnya. Dan karena covernya yang cakep, juga atas rekomendasi dari Marina yang kadang bacaan favoritnya beririsan sama saya. Eh lha kok ternyata saya suka sama kisahnya Laut ini.
Membaca kisah Laut seakan saya ikut menyaksikan kekejian yang mereka alami secara langsung. Saya ikut sakit hati, deg-degan, juga penasaran dengan gerak dan perjuangan mereka yang mencoba membela rakyat yang ditindas penguasa. Selama ini saya hanya tahu ketakutan saat reformasi terjadi dan pemerintahan digulingkan pada tahun 1998. Tapi setelah membaca kisah Laut, ternyata episode itu hanya titik kulminasi dari serangkaian episode panjang, jauh dari tahun-tahun sebelumnya.
Tak hanya sampai pada peristiwa itu, buku ini juga menceritakan "babak" baru yang dialami keluarga dari para korban penghilangan paksa setelah reformasi terjadi. Selain para keluarga, para korban penculikan yang dipulangkan dengan selamat ternyata juga tak lagi "utuh". Ada lubang dalam jiwa dan rasa trauma yang membuat mereka tak lagi sama memandang bagaimana rasanya hidup.
Sebuah buku yang penuh konflik, tema yang apik dan alur yang menarik. Sedikit koreksi hanya saya temukan di beberapa bagian buku yang tak konsisten dalam menggunakan kata ganti saya - aku dalam satu paragraf oleh tokoh yang sama.
Kalau kamu suka dengan novel Pulang atau novel dengan tema-tema sosial sejenis, saya yakin kamu akan suka novel Laut Bercerita ini. Selamat membaca 😘
Wah penasaran dan aku baru tau kalo Leila S. Chudori keluarin buku barunya, padahal udah suka banget sama buku sebelumnya. Thank you reviewnya, kak.
BalasHapus