November 06, 2019

The Chain




Judul Buku : The Chain
Penulis : Adrian McKinty
Cetakan pertama : Juli 2019
ISBN : 978-0-316-53124-5

Life is fragile, fleeting, and precious

Anakmu diculik, dan satu-satunya cara untuk mendapatkannya kembali adalah kamu harus menculik anak lain dan orang tua anak tersebut harus menculik anak lainnya, begitu terus-menerus. Jika kamu atau orang tua berikutnya melakukan kesalahan, The Chain akan membunuh kalian, juga anak-anak kalian.  

Rachel jarang mengkhawatirkan keselamatan Kylie, anak gadis semata wayangnya. Tapi hari itu, setelah ia menerima telepon yang mengabari bahwa Kylie diculik, hidup Rachel tak sama lagi. Kylie adalah seluruh dunianya, semestanya, dan satu satunya cara membebaskannya adalah dengan menculik "dunia" milik orang tua lain. Bagaimana mungkin Rachel yang berstatus single mother, baru saja terbebas dari kanker, diterima menjadi staf pengajar, baru akan memulai hidup barunya, bisa melakukan itu?



Tapi toh The Chain tak mau tahu. Rachel harus segera menyetorkan daftar anak calon korban berikutnya. Tapi bagaimana Rachel mencari tahu anak siapa yang bisa ia culik?

Di sinilah internet dan media sosial memainkan peranan yang amat penting. Yang perlu Rachel lakukan hanya menyelam di media sosial dan mengecek update status para orang tua.

Sehari, dua hari, dengan mudahnya Rachel dapat menemukan calon calon korbannya. Meski ia sendiri merinding dan menyesalkan, betapa mudahnya mendapatkan informasi pribadi dari situs jejaring sosial sekarang ini.

Tapi akankah Rachel berhasil menukarkan Kylie dengan menculik seorang anak sebagai lanjutan mata rantai The Chain? 

Sebagai seorang emak, membaca buku ini jujur saja membuat saya jadi jiper sendiri. Meskipun dua tahun terakhir ini saya mulai membatasi diri untuk bermain media sosial (demi kewarasan mental yang haqiqi ;p), mau tak mau saya juga khawatir dengan berbagai update dan status di masa lalu. Tentu saja kebebasan mengupload foto, mengupdate status, berbagi lokasi, adalah hal pribadi yang bebas untuk dilakukan oleh tiap individu.

Tapiii, setelah mengetahui bahwa hal hal tersebut dapat berbahaya bagi kita dan orang yang kita sayangi, saya rasa alangkah bijaknya bila kita juga menjaga agar tidak berlebihan dalam berbagi hal hal pribadi di ranah publik. Seperti yang dibilang bang Napi, Kejahatan bukan hanya ada karena ada niat, tetapi karena ada kesempatan.

Secara keseluruhan sih saya suka buku ini, meskiii alurnya lambat. Kadang beberapa bab diceritakan terlalu detail dan ngga jelas fungsinya apaan. Peralihan babnya juga ngga smooth, bahkan di beberapa bagian ketika bergerak mundur, ceritanya serasa dipaksakan nyempil di sela sela cerita Kylie dan Rachel di masa sekarang.

Tapi eh, saya rasa ide ceritanya yang dekat dengan keseharian kita membuat buku ini ngga terlalu berat dan bikin penasaran buat dibaca. 

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,