Desember 21, 2021

Kita Pergi Hari Ini

 


Judul Buku : Kita Pergi Hari Ini
Penulis : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 192 halaman, paperback
Cetakan : Pertama, 2021

Tidak ada yang tidak mungkin pernah salah


Mi, Ma, dan Mo tinggal di kota Suara bersama ayah ibu mereka. Hidup mereka tidak bisa dibilang kaya, karena mereka tak mampu mengupah orang untuk mengasuh anak anak mereka sementara mereka harus bekerja demi tagihan tagihan rumah dan mulut yang harus diberi makan. Beberapa bulan setelah Mo Yang Paling Kecil lahir, Ibu Mo memutuskan untuk memanggil bantuan Cara Lain untuk mengasuh anak anaknya. Cara Lain ini dipanggil dengan cara mengirim kancing lewat burung pelikan.

Suatu hari, Cara Lain ini datang dan anak anak menyambut gembira kedatangannya. Cara Lain merupakan pengasuh yang menarik dan menyenangkan. Ia memasak makanan enak, mengajak piknik dan tahu banyak hal.

Suatu hari, Cara Lain mengajak Mi, Ma dan Mo juga Fifi dan Fufu tetangga mereka untuk pergi ke Pulau tempat Cara Lain berasal. Dengan perjalanan yang tidak biasa, aneh dan menakjubkan, mereka di bawa ke tempat yang punya banyak hal menarik untuk dijelajahi.


Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang buku ini jika tidak ingin menebar spoiler. Hahaha. Buku yang menarik, membosankan sebenernya sih di awal. Kalimat kalimat yang ditulis secara repetitif, catatan kaki yang aneh dan ngga penting penting amat, juga alur cerita yang leleet sempet membuat saya berganti ganti buku sebagai selingan membaca buku ini.

Satu satunya harapan saya adalah karena ini buku kedelapan Ziggy yang saya baca, saya yakin dia selalu menyelipkan plot twist di ceritanya. Saya cuma perlu sabar -sekaligus tabah menyimak cerita anak anak yang bukan untuk anak anak ini.

Tokoh favorit saya, mungkin adalah Mo, si anak bayi yang bisa berbahasa prancis tapi tidak semua orang paham x) Karena ada banyak karakter di buku ini, awalnya saya agak kesulitan menghafal yang mana Ma dan Mi, yang mana Fufu dan Fifi. Mungkin karena "gelar" yang mereka sandang sungguh panjang, jadi susah bener ngingetnya.

Dalam cerita Kita Pergi Hari ini juga berisi kritik kritik yang tersirat. Yang unik selain gelar tokoh tokoh dalam cerita serta nama kotanya yang panjang panjang, dalam catatan kaki yang ngga penting penting amat -tapi tetep aja saya baca- ada nama nama "penulis" yang bikin ketawa waktu bacanya. Sebut saja Bacako Mikaja, Bela Jarnabung, Mia Yam dan yah ada lagi lah beberapa.

Dari kedelapan buku Ziggy yang sudah saya baca, Kita Pergi Hari Ini menempati posisi ketiga terbaik setelah Seaside dan Di Tanah Lada. Saya juga ngga habis pikir kenapa malah Jakarta Sebelum Pagi yang booming, ck, kalau saja orang orang yang menyukai Di Tanah Lada itu juga baca Seaside.

Menjadi orang tua itu tidaklah mudah, menjadi pengasuh apalagi. Tapi dari kesemua pelajaran yang saya dapatkan setelah membaca buku ini yang paling penting adalah, jangan terlalu percaya kepada siapapun. Bahkan kepada orang yang terdekat denganmu.

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,