Judul Buku : Misteri Bilik Korek Api
Penulis : Ruwi Meita
Penerbit : Grasindo
Cetakan pertama : Oktober 2017
Tebal : 238 halaman, paperback
ISBN : 978-602-452-350-3
"Mereka tidak tahu, tetapi beta tahu. Selalu ada ganjaran untuk orang-orang yang tidak tahu"
Sunday bersemangat untuk pindah ke lokasi panti asuhan yang baru. Itu berarti ia akan tinggal lebih dekat dengan sekolahnya sehingga ia mungkin juga bisa bekerja paruh waktu untuk mencari penghasilan tambahan. Tak hanya Sunday, semua anak panti sangat bersemangat, terlebih karena rumah baru mereka besar dan berhalaman luas. Tapi ada seorang anak yang tak suka dengan kepindahan mereka, Emola.
Emola merupakan anak baru dalam lingkungan panti. Ia dibawa dari Ambon karena sebuah tragedi yang menghilangkan nyawa kedua orang tuanya. Tingkah laku Emola aneh dan ia tak pernah berbicara meskipun sudah didekati oleh penghuni panti lainnya. Terkadang ia terlihat menggenggam bandul kalungnya yang dibungkus kain putih erat-erat ketika ketakutan.
Perpindahan mereka ternyata berujung bencana. Semenjak ditemukan dan dibukanya pintu dari sebuah bilik rahasia di dekat kamar mereka, ada nuansa misterius yang mencekam di rumah tersebut. Sebenarnya bilik itu tidak terlihat mistis, hanya ada banyak kotak korek api tersusun rapi di dindingnya. Tapi entah mengapa setelah bilik itu terbuka, banyak keanehan yang terjadi. Mulai dari ceceran batang korek api sampai kecelakaan yang menimpa warga panti.
Sewaktu lihat promonya di Instagram Mbak Ruwi, saya udah penasaran banget sama novel ini. Saya memang udah kesengsem sama cerita-ceritanya Mbak Ruwi sejak Misteri Patung Garam. Bahasa di novelnya selalu enak untuk diikuti dan konfliknya dikupas dengan apik. Sama seperti pada Bilik Korek Api ini.
Diceritakan dari dua PoV secara bergantian, pembaca diajak lebih jauh mengenal Emola dan Sunday. Apa dan bagaimana sebenarnya cara Emola melihat suatu hal secara gaib, juga keterkaitannya dengan dunia nyata. Karakter mereka berdua yang sekilas bertentangan, sebenarnya malah mirip jika diamati lebih jauh. Emola dan Sunday sama-sama lebih suka menyimpan masalahnya sendiri.
Porsi misterinya, sejujurnya sih cukup seram bagi saya. Mungkin karena pembaca disuguhi banyak rahasia dalam kisahnya, diperkuat oleh unsur mistis dari PoV Emola. Tapi itu juga yang membuat pembaca makin penasaran sebenarnya mau dibawa ke mana ending cerita nanti.
Untuk tokoh favorit, saya suka Emola dan kemisteriusannya. Dia seakan membangun dunianya sendiri yang berbeda dengan apa yang orang lain lihat. Dia tak takut sendiri, baginya dengan menyendiri semuanya terasa lebih aman. Lebih membuatnya nyaman. Meskipun begitu, semua rahasia dan masa lalu yang Emola simpan dalam-dalam, mengajarkan saya bahwa kelak ada saatnya untuk mau bercerita dengan orang lain. Meskipun mereka mungkin tak mempercayaimu.
Buku ini seakan mengingatkan saya agar tidak gegabah dalam mengambil sebuah keputusan. Nah, berkat kebaikan hati mbak Ruwi, beliau mau berbagi satu novel Misteri Bilik Korek api. Iya, gratis.
Caranya gampang, kamu hanya perlu memberi komentar di postingan ini berupa :
Nama :
Akun twitter/FB untuk saya hubungi jika menang :
Jawab pertanyaan berikut :
"Kamu lebih suka menyimpan rahasiamu sendiri, atau berbagi dengan orang lain yang kamu percaya?"
Pemenang saya pilih berdasar random ya. Giveaway berakhir pada 2 Desember 2017. Semoga beruntung!
Twitter : @hervayulyanti
BalasHapusJawaban : Kalau aku pribadi lebih suka simpen rahasianya sendiri alasannya masih belum bisa sepenuhnya percaya sama orang lain kalau aku kisahkan sebuah rahasia takutnya menjadi something yang pada akhirnya ga hanya si orang itu aja yg tau akan tetapi jadi rahasia umum duh ngeri :p
Nama: Sandra Hamidah
BalasHapusTwitter: @Sandra_artsense
Jawaban: Berbagi rahasia dengan pasangan karena kami sudah menikah hehe kecuali password kali ya :)
Nama: Annisa Rizki Sakih
BalasHapusTwitter: @annisakih
Saya orangnya senang curhat ke orang2 yang bisa saya percaya seperti ortu, adik dan sahabat dekat. Rasanya permasalahan sudah terselesaikan 70% setelah 'beban' di hati terlepaskan. Tapi utk masalah2 tertentu yg benar2 private, saya lebih senang curhat ke sajadah saja.
Nama : Desty
BalasHapusTwitter : kappaosuzu
IG : destysthing
email : blog.desty@gmail.com
Saya cenderung menyimpan untuk diri saya sendiri, kecuali jika orang-orang terdekat saya meminta untuk bercerita pada mereka. Saya kurang suka merepotkan dan membebani orang yang saya sayangi.
Nama : Gentur Aji
BalasHapusAkun twitter : @elfstan
Saya lebih suka menyimpan rahasia sendiri, karena yang namanya rahasia, sudah seharusnya dirahasiakan :v
Nama: AA. Muizz
BalasHapusTwitter: @aa_muizz
Jawaban: Saya lebih sering menyimpannya rahasia sendiri. Kadang juga dituangkan dalam puisi atau cerita fiksi secara tersirat. Dulu suka cerita ke orang yang saya percaya, tapi karena pernah dikhianati, jadi belum siap lagi untuk cerita ke siapa pun selain tulisan fiksi dan Tuhan. :)
Nama: Bety Kusumawardhani
BalasHapusTwitter: @bety_19930114
Jawaban: Aku lebih memilih untuk membaginya dengan benda lain�� Ketika aku memiliki rahasia, aku akan menuliskannya di buku diary. Dia tidak akan mengeluh jika rahasiaku banyak dan dia tidak akan menertawakan/membocorkan jika rahasiaku memalukan�� Kalo memendam sendiri ntar bisa meledak����
Twitter @rinicipta
BalasHapusAku cenderung menyimpan rahasiaku sendiri. Namanya juga rahasia, jadi emang bener-bener tidak ada yang tahu kecuali diriku dan Tuhan Yang Maha Mengetahui hehe.. Tapi untuk beberapa hal aku juga cerita ke orang yang aku percayai, salah satunya mama. Meskipun kadang nggak dapat saran atau pendapat, tapi udah cukup bagiku karena aku cuma pengin di dengarkan. Emang sih dengan cerita bisa bikin lega, tapi kalo nggak sesuai sama yang diharapkan mungkin aja cerita meleber kemana-mana. Seringnya kalau udah galau parah, sering curhat diam-diam sama Tuhan, bisa aja sampai nangis :')
Nama: Anis Nur Lailiyah
BalasHapusTwitter: @lailiyah_anis
Klo rahasia pribadi ya jelas ngga dibagi dengan orang lain, mungkin dengan ibu atau kakak aja. Cuma klo ada permasalahan, aku suka curhat dg teman (yg bisa dipercaya tentunya) krn aku tipe orang yg lebih lega setelah membagi beban dengan orang lain meskipun teman kita ngga bisa kasih solusi tapi seenggaknya dia mau jadi pendengar yg baik ketika aku bercerita, itu udah bikin hati plong. Itu aja sih dari aku. 😊
Wish me luck dan terimakasih atas kesempatan giveawaynya 😊
Sofhy Haisyah
BalasHapus@Sofhy_Haisyah
Lebih suka nyimpan rahasia sendiri. Karena pengalaman berkali-kali, berbagi cerita rahasia tapi akhirnya malah jadi bahan cerita buat orang lain dari orang yang aku tempati cerita. Jadi semacam MLM, dari satu orang menyebar ke banyak orang deh rahasiaku. Bikin gondok.
Nama : Dessi Ambarwati
BalasHapusTwitter : @dessiamw
email : decyambar50@gmail.com
Jawaban : Aku pribadi yang introvert & sedikit melankolis. Jadi masalah apapun aku lebih nyimpen sendiri. Pengalaman pribadi sendiri sih, pernah buka2an rahasia sama temen deket tapi ternyata dibelakang dia ngomongin keburukan tentang aku. Mulai dari situ aku lebih tertutup untuk ngomongin soal rahasia apapun ataupun masalah. Pesennya aja, temen sedeket apapun itu adalah calon musuh yang sebenarnya.
Nama : Chintya Ririn
BalasHapusTwitter : @RirinKGS
Kalau saya lebih suka menyimpan sendiri rahasia. Karena saya tidak mau membebani rahasia yang saya miliki, apalagi rahasia itu terlalu besar terkadang saya menuliskan ke dalam tulisan.
Semogaa beruntung bisa membaca misteri bilik korek api, agar berasa dapat kado di ultahku hahah :""
Nama : Riza Putri Cahyani
BalasHapusTwitter : @Zhaa_Riza23
Jawaban : Aku lebih suka menyimpan sebuah rahasia sendirian. Because I'm an introvert. Tidak semua hal harus dibagi dengan orang lain. Dan tidak ada orang yg benar-benar bisa kita percayai. Mungkin beberapa hal dapat dibagi dengan keluarga dekat tapi tidak semua karena bisa saja rahasia yg kita simpan dapat mengkhawatirkan bagi mereka jika mereka mengetahuinya. Contohnya orang tua tdk perlu tau kesedihan anaknya di perantauan. Saya sgt sulit untuk percaya dan terbuka dgn orang lain. Tapi sebaliknya banyak sekali orang yang mempercayakan rahasia mereka kepada saya. Mungkin mereka paham bahwa rahasia mereka aman bersama saya. Bagi saya menyimpan rahasia sendiri bukan berarti menanggung sebuah beban sendirian karena sejatinya kita tidak pernah sendirian karena Allah SWT akan selalu ada untuk kita. Mungkin banyak orang berpikir bahwa bercerita kepada orang lain akan sedikit meringankan hati tapi bagi saya hanya Allah yg dpt melakukannya. Allah SWT yang akan meringankan beban kita. Terlalu percaya kepada orang bisa saja membuat kecewa tapi menyerahkan semuanya kepada Sang pencipta tdk akan pernah mengecewakan.
twitter: @AdinRim
BalasHapusTergantung situasi dan tingkat kerahasiaannya sih. Memang lebih baik menceritakan rahasia pada orang lain semisal anggota keluarga atau teman dekat, demi mengurangi beban yang ditanggung gara-gara menyimpan rahasia itu sendiri. Tapi kalau andai saja memang ada rahasia tertentu yang misal diceritakan ke orang lain malah jadi aib atau semisal kalau diceritakan justru merugikan berbagai pihak (dan nggak ada untung-ruginya kalau kita diam saja) lebih baik tidak usah diceritakan.
Twitter @sitasiska95
BalasHapusBeberapa saya simpan beberapa saya bagi. Karena tidak semua rahasia bisa menemukan tempat yang aman
Twitter: @marfaumi
BalasHapusSebagian kupendam, sebagian kubagi dengan orang yang terdekat. Karena tentunya ada rahasia yang hanya perlu diri sendiri yang tau, dan sebagian lagi untuk dibagi. Karena hati manusia siapa tahu kan, ada kalanya waktu dia tahu rahasia kita mungkin malah menjauh, hehe.