Oktober 27, 2025

Grief is The Thing With Feathers

 


Judul Buku : Grief is The Thing With Feathers

Penulis : Max Porter

Narator : Jot Davies

Penerbit : Tantor Media Inc

Tahun terbit : 2017

2 jam audiobook


 Moving on, as a concept, is for stupid people, because any sensible person knows grief is a long-term project


Seorang ayah dan dua anak lelakinya baru saja kehilangan sosok wanita yang paling berharga dalam hidup mereka secara tiba-tiba. Di hari-hari ketika duka itu masih menggelayut erat, seekor gagak datang bertamu ke rumah mereka. Gagak ini ternyata bisa berbicara dan memutuskan akan tinggal bersama mereka.


Si Gagak tidak bisa disebut baik hati sih, tapi dia perhatian dengan caranya sendiri. Dia memerankan sosok yang penting begi keberlanjutan (ahsekk) kehidupan di rumah tersebut. Menjadi pengasuh, konselor, tempat bercerita, bahkan jadi pelindung dari monster. Iya, buku ini uniknya diceritakan tidak hanya dalam bentuk cerita tetapi juga berupa dialog dan sedikit unsur fabel.


Tapi si Gagak ini ngga protagonis banget sih, sifat licik sebagai gagak pun masih ada di dia. Kadang judes dan cuek serta cara dia berbicara yang blak-blakan membua karakter gagak paling menonjol dalam buku ini. Meski terkesan simpel, tapi sebenarnya saat membaca buku ini, ada beberapa bagian yang saya belum paham jalan ceritanya. Kayak..."ini tadi gimana kok bisa nyambung ke sini".. atau kayak..."ini latar ceritanya kapannn"


Meski begitu saya cukup menikmati membaca buku ini. Unik juga karena hewan yang dipilih si penulis adalah gagak, mungkin karena memang gagak tuh burung simbol kematian ya. Kalau burung hering kan kegedean buat ngasuh dan ngurus rumah XD


Di budaya suku Indian ada yang menganggap gagak adalah hewan yang sakti, yang bijak dan punya kemampuan untuk menyampaikan pesan. Mungkin si penulis mengambil tokoh gagak karena memang ingin menunjukkan bahwa ada hal-hal bijak yang kadangkala disampaikan oleh sosok yang sama sekali tidak meyakinkan.


Sebagai seorang yang relate banget sama cerita kehilangannya, saya bakal rekomenin buku ini sih buat dibaca. Selain karena tipis jadi bisa dibaca sekali duduk, buku ini juga menjadi pengingat bahwa hidup ngga ada yang bisa nebak bakal bagaimana akhirnya.


“The friends and family who had been hanging around being kind had gone home to their own lives. When the children went to bed the flat had no meaning, nothing moved

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Salam,

Salam,