Judul Buku : Re-Write
Penulis : Emma Grace
Penerbit : Gramedia Pustaka
Utama
Cetakan Pertama : September 2015
Tebal : 256 halaman, paperback
ISBN : 978-602-03-2115-8
Jangan pernah menaruh kunci kebahagiaanmu di tangan orang lain, selain dirimu sendiri
Demi Jared, sahabatnya sejak
SMA, Beth Samodro rela magang di FashionSheet selama sebulan. Gadis yang sedang
menempuh kuliah di Sydney itu merelakan sebagian waktunya hilang karena
Jared. Sebenarnya Jared tidak hanya dianggap sebagai sahabat oleh Beth,
gadis itu seakan memujanya, setiap permintaan Jared tidak pernah sekalipun
ditolak oleh Beth. Maka ketika Beth masuk ke dunia fashion yang sama sekali
bukan bidangnya, bekerja dengan Rick, seorang fotografer yang baru pada
perkenalan pertama saja sudah jutek terhadapnya, Beth tahu kali ini ia memberi
terlalu banyak untuk Jared. Tapi apa sih yang nggak buat Jared?
Padahal saat itu Jared baru memulai hubungan baru dengan kekasihnya, Gwen. Demi pacarnya itulah, Jared rela berhenti dari pekerjaannya di FashionSheet dan mengantarkan Gwen kemanapun Gwen meminta. Tentu saja Beth tahu dan sakit hati, tapi dia seakan buta saat menghadapi Jared. Cukup dengan sorotan mata dan intonasi Jared yang lembut, seketika pertahanan diri Beth luruh dan tidak bisa berkata tidak.
Pekerjaan di FashionSheet cukup menyenangkan bagi Beth. Tetapi Rick bukanlah orang yang menyenangkan untuk diajak bekerja sama. Seakan semua pilihan yang diambil oleh Beth, pekerjaan yang dilakukan Beth, selalu salah di mata Rick. Mungkin Rick punya masalah dengan wanita? Atau mungkin Rick punya masalah dengan orang Indonesia? Karena saat awal bertemu, Rick menampakkan dengan jelas ketidaksukaannya terhadap orang Indonesia.
Penasaran bagaimana perang mulut antara Beth dan Rick? Atau bagaimana rayuan Jared sampai selalu bisa meluluhkan hati Beth? Nah, baca aja bukunya ya :p
Dalam cinta dan peduli, kau akan terluka. Dalam susah dan senang, kau akan terluka
Ini adalah buku Emma yang
pertama kali saya baca, dan ternyata saya suka dengan caranya menyampaikan
cerita. Kalimat-kalimatnya luwes dan asyik untuk dinikmati, bahkan saya sampai
sulit berhenti membaca saking penasarannya. Bukan tentang akhir cerita sih,
tapi lebih kepada dialog-dialog Beth dan Rick yang bikin saya pingin nandain
banyaak kalimat karena terasa seperti quote-quote yang menyejukkan mata. Melihat
pertengkaran Beth dan Rick juga jadi hiburan tersendiri buat saya, dua-duanya
sama sama sinis dan keras kepala, dan sama-sama menyimpan rapat rahasia tentang
keluarga mereka masing-masing.
Beth sebenarnya tokoh wanita
yang pada awalnya membuat saya sebal bukan main. Tapi kemudian saya berpikir,
bukankah di jaman modern seperti sekarang ada banyak wanita-wanita seperti
Beth. Yang bahkan Cuma “digantungin statusnya”, mau melakukan apapun demi
gebetannya yang amat mereka puja? Setelah membaca buku ini, saya sih berharap pembaca
yang sedang digantung dan menggantung perasaan itu dapat dengan jelas
menyatakan apa yang sebenarnya mereka inginkan. Hidup itu perlu dinikmati,
bukan hanya mengorbankan diri demi seseorang yang terus menerus memanfaatkan
kita hanya saat dia butuh.
Masa lalu memang tak bisa
diulang, tetapi masa depan masih bisa kita rangkai dan lalui dengan jalan yang
terbaik. Dengan orang yang terbaik.
Oh ya, ngomong-ngomong akan ada blogtour
untuk buku Re-Write ini loh. Catat jadwalnya ya, serta follow para hostnya.
Biar kamu nggak ketinggalan info dari kami.
Sampai jumpa di jatah blogtour saya
nanti! Di sana saya akan mewawancarai Emma Grace, serta mengupas karakter-karakter tokoh dalam Re-Write ini lebih dalam lagi. :D
woo, digantungin kan ga enak. :D
BalasHapusnunggu giveawaynya ah :D