Slide Show

April 24, 2024

Wiji Thukul - Seri buku Tempo

 



Judul buku : Wiji Thukul - Seri buku Tempo

Penulis : Tim Buku Tempo

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia

Tebal : 160 halaman

Baca di Ipusnas dan Gramedia Digital

Tahun terbit : Juni 2013

ISBN13: 9789799105929


Hanya ada satu kata: Lawan!

 

Wiji Thukul adalah nama yang akrab bagi mereka pembaca sejarah penggulingan Orde Baru. Sosoknya yang amat sederhana membuatnya mudah bergaul dengan kaum kecil, terutama kaum buruh. Diawali dengan bab berjudul Dari Kota ke Kota, buku ini mengajak pembacanya mengikuti jejak Thukul dalam pelarian. Sosoknya pandai menyamar, berpindah dari kota kecil ke kota besar, Solo, Jakarta, sampai ke pelosok Kalimantan menjadi tempat persembunyiannya. 


Dari tuturan saksi saksi mata, Thukul adalah sosok yang teliti dan hati-hati. Ia juga tidak mau merepotkan orang lain dan ramah terhadap siapa saja. Komunikasi terakhir Thukul dengan istrinya ada di saat pergolakan Mei 1998. Saat itu Sipon -istri Thukul- mengkhawatirkan suaminya yang memang sejak lama sudah diburu pemerintah karena terkait dengan Partai Rakyat Demokratik.

April 19, 2024

Lekra dan Geger 1965 - Seri Buku Tempo

 



Judul Buku : Seri Buku Tempo - Lekra dan Geger 1965

Penyusun : Tim Liputan Khusus Tempo

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

Tebal : 155 halaman, baca di Gramedia Digital dan Ipusnas

Cetakan pertama : 2014

ISBN : 978-602-424-640-2 (Digital)



Sebab, tak satu pun yang berhasil mem-PKI-kan Lekra kecuali Soeharto. Bahkan Aidit tak bisa. – Putu Oka Sukanta



Lembaga Kebudayaan Rakyat atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan Lekra didirikan pada tanggal 17 Agustus 1950, lima tahun setelah Indonesia merdeka. Sebagai sebuah Lembaga, Lekra memiliki anak cabang yang bermunculan di berbagai daerah di Indonesia yang kemudian berkembang dengan pesat. Kemajuan ini sebagian besar dikarenakan seni yang diangkat adalah seni yang merakyat, sehingga setiap ada pertunjukkan seni yang dibawakan Lekra, rakyat berbondong-bondong hadir untuk menyaksikannya.


Turba (turun ke bawah) adalah semboyan yang dipegang teguh oleh seniman-seniman Lekra, yang tua membimbing yang muda, yang muda juga dengan semangatnya menjadikan seni sebagai sarana untuk membela buruh dan petani. Berkat jalin-jemalin koneksi bahkan ada seniman seniman yang mendapatkan beasiswa untuk belajar ke luar negeri. 

April 08, 2024

Always Never




 Judul Buku : Always Never

Penulis dan Ilustrator : Jordi Lafebre

Penerbit : Dark Horse Comics

Tebal : 152 halaman, baca di Libby

Cetakan pertama : 28 September 2022


They never managed to latch onto each other…but their paths are forever linked

Buku ini bercerita tentang Ana, seorang Walikota yang memiliki seorang anak perempuan dan cucu perempuan. Ia hidup bahagia secara keseluruhan dengan keluarganya. Pernikahannya baik-baik saja, suaminya juga sangat menyayangi dan perhatian padanya. Karier Ana juga membanggakan, ia terpilih berkali-kali sebagai Walikota dan ia menyukai pekerjaannya. Ia membangun kota, merawatnya dan tak terlihat dalam berbagai bagian cerita kalau ia juga ramah dan menghargai warganya.

Di lain cerita kita akan bertemu dengan Zeno, seorang lelaki pengembara yang tak punya istri. Ia baru saja menyelesaikan tesis doktoratnya setelah puluhan tahun, yang berisi tentang kemungkinan perjalanan ke masa lalu. Tenang saja, novel grafis ini tidak berkisah tentang perjalanan waktu kok, ini cuma tesisnya si Zeno aja yang kemudian akan berpengaruh pada kata kata petuah yang kadang ia ucapkan.

Kedua orang ini kemudian akan kita ketahui bahwa mereka secara diam-diam berhubungan lewat surat-menyurat. Meski mereka saling mencintai, mereka tahu bahwa tidak mungkin ada kemungkinan mereka akan bersatu. Ana menginginkan rumah tangga yang solid sedangkan Zeno seorang pria yang tak mau terikat apapun. 

Yang unik dari buku ini adalah, diceritakan dari masa mereka tua kembali ke masa muda. Bab yang pertama saat membuka judul juga adalah bab 20, terus bergulir hingga bab akhir yaitu bab 1. Kayaknya ya baru kali ini saya nemu novel grafis unik kayak ini. Udah gitu, grafisnya juga bagus, padu padan warnanya yang kalem dan goresan yang tajam serta detail bikin saya betah banget baca buku ini. 

Karakternya juga digambarkan dengan cukup ekspresif. Sorot mata tajam Zeno atau lembutnya Ana. Atau cemberutnya ia ketika marah-marah dengan pipi yang digembungkan. Yang ngga habis pikir adalah bagaimana ((awas spoiler))


You and I, will never be "only" you and me. Never "completely" you and me. And never"not" you and me. Always "never"


bagaimana suami Ana kemudian tahu bahwa Ana selama ini masih menyimpan rasa untuk Zeno bahkan setelah puluhan tahun dan tak pernah mengungkitnya. Bahkan dibolehin aja gitu nemuin Zeno saat mereka udah berumuur, kalau diitung itung masa pensiun kan sekitar 60an ya. Apa orang umur segitu tuh ya udah ga ada beban apa lagi gitu yak. Tapi secara keseluruhan saya suka buku ini, konon katanya kan ada tuh orang yang kemudian bisa bersatu lagi ama cinta pertama mereka. Tapi kalau saya sih suka grafisnya daripada ceritanya XD



Salam,

Salam,