Slide Show

Mei 29, 2016

The Sherlockian






Judul Buku : The Sherlockian
Penulis : Graham Moore
Penerjemah : Airin Kusumawardani
Penerbit : Bukune
Cetakan Pertama : November 2013
Tebal : 544 halaman, paperback
ISBN : 978602201199
Award : Barry Award Nominee for Best First Novel (2011)
Anthony Award Nominee for Best First Novel (2011) 
Read My Review in Steller



Tidak perlu kaca pembesar untk membaca pesan yang belum sepenuhnya kering tersebut.
“Sederhana”, bunyi pesan itu.
Pesan itu ditulis menggunakan darah.

The Sherlockian merupakan buku lama saya yang dibeli dengan impulsif lalu tertimbun di lemari bertahun tahun. Sampai awal bulan lalu saya bertekad untuk menyelesaikam buku biru nan cantik ini.

Awal mulanya berdasar fakta, bahwa setelah Arthur Conan Doyle "membunuh" Sherlock Holmes, ada jeda panjang dalam karier kepenulisannya sampai dia "menghidupkan" kembali Holmes. Bedanya, karakter Holmes semakin agresif dan makin cuek, bahkan cenderung kejam. Legenda mulai berkembang di kalangan kaum The Sherlockian, para fans berat Sherlock Holmes, yang menyebutkan kalau di masa vakum itu ada sebuah buku harian yang ditulis Arthur tetapi buku itu tidak pernah ditemukan. Tidak juga di antara arsip arsip surat maupun buku hariannya yang lain. Hanya buku itu yang raib.
Mei 26, 2016

The Vegetarian





Judul Buku : The Vegetarian
Penulis : Han Kang
Translator : Deborah Smith
ISBN : 9780553448191
Award : 2016 Man Booker International Prize


Karena saya baca bareng dengan ABO dan Mba Desty, berikut adalah review saya atas novella ketiga. Untuk novella pertama dan kedua bisa dicek di blog :

dan

Apa yang bisa berubah dalam waktu tiga tahun?

Banyak pastinya ya.

Seorang bayi bisa berubah menjadi anak kecil yang siap sekolah.

Seorang wanita bisa saja bertemu pria idaman lalu menikah.

Tentunya tak ada yang mau berharap berubah menjadi lebih buruk. Tapi toh tiga tahun bagi Kim Yeong Hye tidak memberi kemajuan yang berarti.

Sejak Yeong Hye memutuskan berhenti makan daging tiga tahun lalu, kesehatannya menurun drastis. Sekarang bukan hanya  daging yang tak mau ia makan, tetapi ia menolak makanan sama sekali. Dirawat di rumah sakit jiwa membuat dokter memvonisnya menderita schizoprenia dan anoreksia. Dokter bahkan mengkhawatirkan Yeong Hye mungkin akan meninggal jika ia masih menolak untuk makan.
Mei 23, 2016

Pemenang Giveaway Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang

Selamat pagi!

Dari puluhan komentar yang masuk, saya ikut senang karena ternyata banyak temen temen yang suka atau punya pengalaman menarik seputar dongeng.

Saya pribadi bakal susah banget untuk milih dongeng favorit. Bagi saya setiap dongeng itu menggiring rasa penasaran sekaligus berasa masuk ke dunia ajaib. Btw dari dongeng dongeng yang dibacakan Gina lewat twitternya @msginagabrielle setiap malam, saya jadi makin yakin bahwasanya dongeng bukan melulu tentang gadis cantik vs pangeran tampan. Dongeng menceritakan lebih dari sekadar kebaikan akan menang melawan kejahatan. Tetapi dongeng juga bisa menjadi cerminan keadaan bangsa itu sendiri.


Setelah semalaman semedi.. Maka saya umumkan aja ya, pemenang giveaway kali ini adalah:

Wening Purbawati


Selamat ya!
Saya tunggu email konfirmasinya ke orybun(at)gmail.com


Kalau dalam 2x24 jam ngga membalas konfirmasi dari saya, akan saya pilih pemenang baru.


Yang lain jangan berkecil hati. Blogtour masih akan berjalan sebulan lagi dengan jadwal berikut ini




Mei 16, 2016

Blog Tour + Giveaway Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang



Selamat datang di postingan Giveaway Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang!
Karena saya sudah pernah mereview buku ini di sini, maka postingan kali ini saya isi dengan ngobrol-ngobrol ringan bareng Gina, sang penulis. 
Mei 10, 2016

Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang






Judul Buku : Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang
Penulis : Gina Gabrielle
Penerbit : Nulis Buku
Tebal : 228 halaman, paperback
ISBN : 978-602-744-343-3


Mari menyelam ke dalam pekatnya tinta, masuk menyelinap jauh ke bawah kesadaran manusia. Biarkan jiwamu yang melihat dan mendengar.


Dulu saya pernah jatuh cinta terhadap kisah kisah manis tentang fairy tale. Yah semacam cerita Disney jaman dulu gitu deh, ada pangeran, puteri, orang jahat, tapi ending yang bahagia. Bahwa kebaikan akan selalu menang, kemudahan dan kebetulan akan selalu menaungi mereka yang berjalan di kebenaran. Sudah lama saya tak pernah membaca hal-hal semanis itu lagi. Bacaan saya akhir akhir ini, bahkan boleh dibilang jauh dari kesan membahagiakan. Sejak setahun yang lalu saya tertarik dan menjerumuskan diri ke dalam cerita cerita berbau psikologi thriller, pembunuhan dan kenyataan yang menyakitkan.

Singkatnya, saya hampir lupa bahwa saya dulu pernah amat menyukai fairy tale.
Lalu kemarin saya membaca buku ini, dan saya seperti diingatkan kembali betapa saya dulu menyukai buku buku manis sejenis ini. Bahwa seseorang tak perlu takut untuk bermimpi.

Buku ini dimulai dengan kisah seorang Pria yang Hatinya terluka hingga ia ingin membekukan Hati tersebut. Tentu saja membeku tidak berarti terobati, jadi hatinya masih saja terluka. Sampai ketika ia tertidur, ia bermimpi menuju suatu tempat di mana ia bisa menyembuhkan luka Hatinya. Setelah ia bangun, ia memutuskan untuk mengikuti jalan tersebut, dan dimulailah petualangannya.

Lelaki itu, ditemani seekor burung kolibri yang bisa berbicara, mencari dan mengikuti petunjuk untuk mengobati Hati yang terluka. Dalam perjalanan, mereka akan bertemu banyak cerita yang saling bertautan. Sampai pada akhirnya, Lelaki itu menyadari bahwa apa yang ia cari berhubungan dengan perihal bencana di Dunia Mimpi.

Oh iya, di perjalanan itu si Lelaki juga bertemu dengan gadis penenun mimpi. Tugasnya mengumpulkan empat bahan dan menenunnya menjadi selimut mimpi bagi manusia yang berkunjung ke tempatnya.

Terus apakah si lelaki berhasil menyembuhkan Hatinya? Atau Hati itu tak terselamatkan?

Salam,

Salam,